Elnino Fofid : Tidak Perlu Menjadi Muslim untuk Menyuarakan Masalah Palestina
BERITABETA.COM, Ambon - Aksi kemanusiaan membela Palestina dari agresi militer Israel digelar ratusan warga muslim di Ambon. Aksi yang dimotori Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini, juga diikuti salah satu remaja Katoliki bernama Elnino Fofid, Jumat (21/5/2021).
Di tengah kerumunan massa dan peserta wanita berjilbab yang membawa bendera, spanduk serta pamflet, gadis Elnino tampil menyuarakan hak-hak warga Palestina dengan lantang.
Aksi ratusan warga ini, dimulai di lapangan sepak bola Hatukau Desa Batumerah Ambon dengan melakukan aksi kemanusiaan dan penggalangan dana, ditandai dengan melakukan apel dan doa bersama sekitar pukul 9:30 WIT sebelum lakukan long march menuju kawasan Masjid raya Alfatah.
Elnino Fofid, tampil dengan bangga berada di tengah masa aksi yang mayoritas muslim, dia mengaku mendapat informasi adanya aksi ini dari beberapa rekannya yang kebetulan bekerja sebagai relawan di ACT.
”Saya diajak oleh beberapa teman yang kebetulan anggota ACT untuk aksi hari ini, ”ungkapnya.
Remaja yang tercatat sebagai mahasiwa jurusan matematika di Universitas Pattimura Ambon ini mengaku, aksi yang ia ikuti ini merupakan gerakan murni kemanusiaan.
Untuk itu, kata dia, tidak perlu menjadi seorang muslim untuk sama-sama dengan peserta yang lain menyuarakan pembelaan terhadap masyarakat Palestina yang tertindas oleh gempuran militer israel yang terjadi sepekan terakhir.
“Konflik yang terjadi di Palestina adalah bentuk penjajahan Israel terhadap masyarakat di Palestina, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Saya sebagai manusia tidak perlu menjadi muslim, cukup menjadi manusia untuk memperjuangkan penderitaan masyarakat Palestina, ” ungkap Nino.
Elnino juga meminta seluruh lapisan masyarakat harus melihat konflik antara Palestina-Israel adalah konflik kemanusiaan dan tidak membawa isu ini kepada isu agama karena di Ambon sendiri sangat rentan dengan isu-isu agama.
”Semoga gerakan semacam ini tidak dilihat sebagai bentuk diluar gerakan kemanusiaan dan saya berharap tidak ada yang memercik isu ini untuk kembali ke masa konflik lagi,” harapnya (BB-PP)