BERITABETA.COM, Ambon - Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepa (FCT) melakukan kunjungan dalam rangka verifikasi lapangan percepatan penyelesaian pembangunan Jetty  Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1 Ambon di Desa Waai,  Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Pulau Ambon, Senin (22/1/2024).

Dalam kunjungan itu, FCT didampingi ⁠Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dan sejumlah pejabat  PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku Malut. BMPP Nusantara-1 saat ini berlabu di Pelabuhan Tulehu Kecamatan Salahutu, Malteng.

FCT dan rombongan melihat langsung pekerjaan mesin maupun perbaikan teknis lainnya di atas kapal pembangkit terapung itu.

Setelah itu, FCT dan rombongan meninjau lapangan percepatan penyelesaian pembangunan Jetty  BMPP Nusantara-1 Ambon di Waai.

BMPP Nusantara-1 Ambon ini adalah pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang beroperasi untuk memasok kebutuhan listrik di wilayah Pulau Ambon.

Pembangkit terapung berkapasitas 60 megawatt (MW) ini sudah dioperasikan PLN sejak April 2022 silam. Namun pada Mei 2022, pembangkit listrik terapung itu dihantam gelombang tinggi dan cuaca ekstrim.  Akibatnya kabel penghubung dari BMPP Nusantara 1 ke sistem kelistrikan Ambon putus.

BMPP Nusantara-1 langsung dievakuasi ke Pelabuhan Tulehu untuk menjaga kerusakan parah. PLN kemudian membangun jetty BMPP di Waai dan perbaikan sistem jaringan lainnya.

FCT mendatangi  BMPP Nusantara-1 untuk melakukan monitoring terakhir untuk pergerakan BMPP dari Pelabuhan Tulehu ke Waai. Dari sisi teknis kesiapan untuk evakuasi BMPP ke Waai  sudah hampir seratus persen serta tinggal alur laut maupun tug boat kapal penarik yang sementara dalam perjalanan ke Ambon.

Jika kondisi laut bersahabat dan tiga buah tug boat untuk menarik BMPP Nusantara 1 sudah tiba, maka diperkirakan akhir Januari ini, BMPP sudah bergeser ke Waai.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada PLN terutama Indonesia Power atas kerjanya yang sangat maksimal, presisinya sangat baik. Dan kami berharap di akhir Januari, BMPP mestinya sudah bisa melistriki Ambon kembali (setelah berada di Waai),” kata Deputi I KSP yang membidangi energi, infrastruktur, investasi, pertambangan, transportasi dan lingkungan ini.

FCT mengatakan apa yang dilakukan PLN dengan perbaikan fasilitas pendukung dan BMPP Nusantara-1 merupakan  tanggungjawab luar biasa. Sebagai masyarakat Maluku, pihaknya harus berterimakasih atas usaha PLN yang sangat serius itu, sehingga bisa menjawab energi listrik di Pulau Ambon lebih baik lagi.

Di sela-sela kunjungan itu, FCT memastikan dengan dikembalikan BMPP Nusantara-1 ke Pelabuhan Waai seperti semula, itu berarti suplai enegi listrik di Pulau Ambon semakin baik, sehingga pertumbungan ekonomi semakin baik pula.

“Kita berharap suplai enegi listrik di Pulau Ambon semakin baik, sehingga pertumbungan ekonomi semakin baik. Semoga industri dan investor bisa masuk ke Maluku khususnya Pulau Ambon tidak perlu ragu lagi, karena suplai energi listrik semakin baik khususnya untuk para nelayan, kebutuhan cold storage maupun pusat-pusat ekonomi yang baru lainnya,” kata putra Maluku ini.

FCT juga yakin dengan pengalaman petugas PLN Indonesia Power, perpindahan BMPP tidak akan membuat listrik di Pulau Ambon berkedip.

“Kita sudah berkoordinasi dengan bagian distribusi jaringan listrik di sini yakni PLN Unit Induk Wilayah Maluku Malut, serta masyarakat untuk kesiapan kapal dipindahkan ke Waai, dan dukungan pak Deputi I KSP, stakeholder dan masyarakat di sini,  Insya Allah akhir bulan ini kita berharap kapal bisa masuk dengan lancar ke Waai,” kata ⁠Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra

Wilayah Pulau Ambon saat ini memiliki kebutuhan listrik sebesar 63,6 MW. Kebutuhan listrik tersebut dipasok dari sejumlah pembangkit seperti PLTD Poka, PLTD Hative Kecil, PLTD Wika Hative Kecil.

Dengan perpindahan BMPP kapasitas 60 MW ke Waai, dipastikan pasokan kebutuhan listrik ke Pulau Ambon aman. Belum lagi pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)  Ambon Peaker berkapasitas 30 MG yang berlokasi di Negeri Waai tak jauh dari BMPP (*)

Editor : dino.p