BERITABETA.COM, Ambon  - Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program napak tilas jalur rempah bertajuk "Muhibah Budaya", pada paruh kedua tahun 2021, dengan mengelar menggelar Festival Jalur Rempah yang dimulai dari Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

"Pembukaan festival jalur rempah dimulai dari Pulau Banda sebagai titik nol jalur rempah Indonesia," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, saat dihubungi dari Ambon, Jumat (30/7/2021).

Dirjen Hilmar, mengaku telah membuka Festival Jalur Rempah di Pulau Banda secara virtual. Festival tersebut dipusatkan di Benteng Belgica yang dibangun Portugis pada abad ke-16.

Menurutnya, pembukaan festival tersebut, menandai dimulainya rangkaian kegiatan Muhibah Budaya yang akan berlangsung di 13 daerah di Tanah Air.

Dia mengatakan, kegiatan di Pulau Banda sebagai pulau penghasil rempah-rempah pala berkualitas, dibuat menjadi lebih sederhana karena pandemi COVID-19 belum mereda, berupa workshop dan beberapa pertunjukan saja.

"Karena itu saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan festival, karena tetap bersemangat menyelenggarakan kegiatan tentunya dengan menjaga protokol kesehatan," ujarnya.

Dia berharap workshop yang sedang berlangsung sehingga sepekan mendatang, bisa menginspirasi para peserta untuk terus berkarya, dan secara kreatif mencari jalan untuk mengomunikasikan karya mereka kepada publik yang lebih luas.

Saat ini Ditjen Kebudayaan, tandas Hilmar, sedang menyiapkan kanal budaya yang akan melakukan siaran secara "streaming" di platform digital.

"Hasil workshop dan karya yang ditampilkan dalam festival akan ditampilkan setelah melalui kurasi dari para pengelola kanal budaya tersebut," katanya.

Sedangkan menyangkut ekspedisi jalur rempah berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Dewa Ruci, yang dijadwalkan dimulai dari Banda Naira bertepatan dengan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2021, menurutnya, ditunda sementara hingga menunggu kondisi pandemi terkendali (*)

Editior : Redaksi