BERITABETA.COM, Ambon – TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura dan Dinas Parawisata Provinsi Maluku, menggelar rapat koordinasi membahas Parawisata Dirgantara Negeri Nusaniwe.

Kegiatan ini berlangsung, di Ruang Rapat Markas Komando Lanud Pattimura, Jumat (11/12/2020).

Komandan Pangkalan TNI Lanud Pattimura mengatakan, dirinya diberi tanggungjawab dan tugas oleh KASAU TNI untuk memberdayakan wilayah pertahanan, khususnya pertahanan udara. Beberapa program juga telah diusulkan ke Mabes TNI, namun tidak bisa berjalan tanpa ada peran atau dukungan dari daerah.

“Saya berharap tahun depan Kota Ambon bisa menjadi tuan rumah kegiatan Paralayang Trip of Indonesia (TROI), agar dapat mendukung program Visit Ambon 2021 dan Wonderful Indonesia,” kata Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) ini.

Dia mengatakan, lokasi wisata paralayang di Airlouw berkelas dunia, bila dilihat dari sisi tempat dan pemandangannya. Namun belum dikembangkan dan didukung infrastruktur memadai. Karena di sisi lain, akses masuk menuju lokasi masih sulit ditemukan.

“Di Nusaniwe ini sangat bagus obyek wisata paralayang-nya. Mungkin di pintu kota ada diving. Itu akan kita bangkitkan juga. Lanud akan support kebijakan Pemerintah Daerah. Beberapa site paralayang seperti, di Malang dan Manado, berkembang cukup pesat,” katanya.

Menurutnya, lokasi paralayang di Airlouw ini sangat memenuhi syarat. Bahkan, pernah dijadikan tempat ajang Festival Nusaniwe Paralayang Januari 2020 lalu.

“Site dan view-nya kelas dunia. Sama seperti di Itali,” pujinya.

Dia berharap, kegiatan TROI 2021 di Ambon, dapat disesuaikan dengan kegiatan pariwisata di dinas, karena berkaitan langsung dengan tumbuhnya obyek-obyek wisata di Kota Ambon.

Dari 5 seri TROI Nasional yang akan dilaksanakan di tahun 2021, kata dia, salah satunya di Kota Ambon. Berdasarkan hasil survei, kegiatan itu akan dilaksanakan pada Maret hingga April mendatang.

“Jika promosinya gencar dan bagus, kegiatan ini dapat ditingkatkan ke taraf internasional,” ujarnya.

Kadis Pariwisata Maluku, Max Pattinama mengapresiasi Danlanud yang memiliki visi luar biasa tersebut. Menangkap peluang Pariwisata Dirgantara, ia meminta Raja Nusaniwe bergerak cepat.

“Manajemen teritorial penting dikuasai agar bisa menang,” katanya.

Sementara itu, Bappeda memberi beberapa masukan. Pertama,  terkait lokasi, melihat vegetasi yang masih tebal, dan mengkonfrimasi dinas terkait, apakah tempat tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung atau tidak.

Kedua, terkait infrastruktur. Artinya harus dikonfirmasi terlebih dahulu jika akan dibangun rest area maupun rumah penduduk. Jika sudah jelas, Dinas PUPR bisa membantu membangunnya. Ketiga, soal akses masuk ke lokasi.

“Bisa dikeroyok ramai-ramai karena ini lokasi wisata,” singkatnya.

Pihak Angkasa Pura yang hadir dalam rakor itu juga menyampaikan apresiasinya. Mereka menyebut, sebagai BUMN, pendapatan tergantung dari jumlah kunjungan yang masuk lewat pelabuhan udara.

Obyek wisata paralayang ini akan menjadi daya tarik wisatawan. Dan yang pasti, pengelola bandara punya tanggungjawab menyediakan fasilitasnya.

Hadir dalam rapat tersebut, Camat Nusaniwe, Nova Erubun, Raja Nusaniwe, Gunther de Soysa, Pejabat Dinas Perhubungan, Pejabat Bappeda, Pejabat  Dinas Pendidikan, Pejabat  Dinas PUPR Provinsi Maluku, Staf PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Pattimura dan Pejabat Lanud Pattimura. (BB-YP)