BERITABETA.COM, Namlea – Bencana alam berupa gelombang pasang terjadi di Desa Bara, Kecamatan Airbuaya, Kabupaten Buru, Maluku. Warga yang tinggal di pesisir pantai desa itu dikagetkan dengan datangnya gelombang pasang air laut secara tiba-tiba dan merendam desa itu.

Kejadian ini dilaporkan membuat sejumlah warga mengungsi, karena air laut naik dan merendam sejumlah pemukiman warga, pada pukul 20.00 WIT, Senin malam (2/12/2019).

Wartawan beritabeta.com melaporkan dari Namlea, data yang berhasil dihimpun dari Kantor BPBD Kabupatrn Buru menyebutkan, sampai tengah malam ini sejumlah kepala keluarga yang rumahnya terendam air laut, kini telah mengungsi ke rumah warga yang letaknya jauh dan berada di ketinggian.

Dalam laporan itu disebutkan air laut yang masuk ke pemukiman warga itu akibat gelombang pasang dan ombak tinggi.

Kantor BPBD Kabupaten Buru melaporkan belum diketahui dengan jelas penyebab dan pemicu gelombang pasang dengan ombak yang menghantam pemukiman penduduk di pesisir desa itu.

Sementara kondisi cuaca di Kecamatan Airbuaya dilaporkan cerah berawan. Akibat dari kejadian ini, Kantor BPBD Kabupaten Buru mencatat ada empat unit rumah warga rusak berat dan tujuh lainnya rusak ringan.

Kepala BPBD Kabupaten Buru, Ir Jadi Zulkarnain, menjelaskan, kalau pihaknya melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan perangkat desa/dusun setempat serta penyuluhan terkait penanganan awal jika terjadi bencana.

“Kita pertama kali mendapat laporan dari Kepala Desa Bara dan tim sudah dikirim ke TKP,”jelas Hadi.

Bencana di Desa Bara itu juga dibenarkan Ode Fenti dengan turut memposting peristiwa itu lewat akun facebook-nya. Postingan itu sontak mendapat banyak tanggapan dari warganet, seraya mendoakan agar tidak terjadi bencana lebih dashyat lagi di daerah itu.

Anggota DPRD Maluku, Aziz Hentihu ikut kaget dengan kejadian ini dan ia turut menerima laporan dari Ode Fenti, kalau di Kampung Siompo, Desa Wamlana, Kecamatan Fenalisela, warga yang tinggal dekat pantai juga telah menyingkir, akibat ombak kencang yang datang silih berganti dari arah laut. Ode Fenti juga menginformasikan,   bahwa talud di tepi pantai Desa Wamlana  kini banyak yang rusak. (BBDUL)