Hadir di Maluku Tengah, Sekolah Lansia Manggis Diresmikan Pj Bupati

BERITABETA.COM, Masohi -Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mendirikan Sekolah Lansia di Kota Masohi.
Sekolah Lansia yang berada di bawah Kelompok Bina Keluarga Lansi (BKL) Manggis ini berkedudukan di Kelurahan Lesane, Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.
Kehadiran Sekolah Lansia ini di-launching, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Dr. Rakib Sahubawa pada Senin (21/10/2024).
Didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dr. Mauliwaty Bulo, M.Si, Pj Bupati Malteng mengatakan, keberadaan Sekolah Lansia merupakan sebuah langkah penting dalam memberikan edukasi, pemberdayaan dan dukungan bagi para lansia di wilayah itu.
Menurutnya, Lansia adalah bagian penting dari masyarakat yang tidak hanya membutuhkan perhatian dalam hal kesehatan fisik, tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan sosial, psikologis dan spiritual.
“Melalui program ini saya berharap para lansia di Kabupaten Maluku Tengah dapat terus meningkatkan kualitas hidup mereka, memiliki ruang untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, serta memperdalam pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan mereka,” ungkap Sahubawa.
Ia pun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku yang telah memberikan dukungan nyata melalui program-program yang salah satunya Sekolah Lansia.
Dengan kolaborasi yang baik antara Pemerintah Daerah dan BKKBN bisa terus memperkuat ketahanan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan lansia di Maluku Tengah.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dr. Mauliwaty Bulo, M.Si menjelaskan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 mendefinisikan lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Peningkatan penduduk Lansia seiring kemajuan di bidang kesehatan ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian.
“Pertumbuhan jumlah penduduk lansia dapat menjadi potensi untuk pembangunan. Diperkirakan pada tahun 2045, pertumbuhan penduduk lansia di Indonesia akan mencapai seperlima dari total penduduk,” urainya.
Ia mengaku, meningkatnya jumlah penduduk Lansia dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah, bangsa dan negara yang akan terwujud jika para lansia tetap produktif dan sejahtera.
Olehnya itu, untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia, berbagai program dan kebijakan telah ditetapkan pemerintah. Salah satunya melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL). Kelompok BKL menyasar kepada keluarga yang memiliki lansia serta para lansia sendiri.
BKL diharapkan dapat menjadi wadah sumber informasi bagi keluarga dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, agar menjadi lansia tangguh, yaitu lansia yang sehat (baik secara fisik, sosial dan mental), mandiri, aktif dan produktif.
“Sekolah Lansia ini merupakan pendidikan non formal, yang disasarkan secara langsung kepada para Lansia. Kehadiran sekolah Lansia ini diharapkan dapat menambah informasi tentang masalah kesehatan fisik, mental dan sosial budaya, untuk lebih meningkatkan kesejahteraan para lansia dan tetap menjadi lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif (SMART) serta bermartabat hingga akhir hidupnya,” katanya (*)
Pewarta : Edha Sanaky