Hadiri Peresmian Kubah Masjid Al-Hidayah, Uluputty Sampaikan Pesan Motivasi untuk Warga Wara

“Kalau bukan karena persatuan, masjid ini tidak akan pernah berdiri. Ibu-ibu masak di pinggir jalan, pemuda angkat bahan bangunan, semuanya bergotong royong. Inilah bentuk cinta masyarakat kepada Allah dan rumah ibadah-Nya,” lanjut Saadiah dengan bangga.
Ia juga mengisahkan perjuangannya sejak tahun 2019, ketika masih di Komisi VII DPR RI, untuk mengupayakan bantuan rumah ibadah melalui mitra-mitra seperti BUMN, PLN, dan Pertamina. Meski awalnya proses itu penuh tantangan, akhirnya anggaran pun terealisasi untuk Masjid Al-Hidayah.
Tanggal peresmian ini, 10 Muharram 1447 H, dipandang penuh berkah, bertepatan dengan hari Asyura—hari bersejarah yang mengajarkan pelajaran tentang kesabaran, pengorbanan, dan kemenangan.
“Kita peringati 10 Muharram ini bukan sekadar ritual, tapi momentum hijrah spiritual. Masjid ini adalah simbol perubahan—dari niat menjadi amal nyata, dari keterbatasan menjadi kemuliaan,” tegas Saadiah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemasangan Tiang Alif di lantai dua masjid, doa bersama, dan makan rakyat. Di tengah kehangatan suasana, penampilan pencak silat dari pemuda-pemudi setempat menambah semangat kebangkitan generasi muda bersama masjid.
“Mari kita jaga masjid ini bersama-sama. Jadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi pusat perubahan akhlak, ekonomi, dan persatuan. Sebab ketika masyarakat bersatu karena Allah, maka Allah akan menyatukan langkah mereka menuju kemajuan,” tutupnya (*)
Editor : Redaksi