Dialog itu pun terjawab dengan kegembiraan. Ketika jawaban Ana Latua Rua itu terjawab dengan ajakan dari orang yang ada di darat. 

“Mae mituru mae,  yau wasaloomi kura sou adato,” (Mari kemari,  saya terima kalian dengan adat yang ada disini).

 

Negeri Siri Sori Islam

Maka latu Abuwasa mengajak latu Aliwanta latu Soumete dan Latu Samadun Wakano untuk turun ke darat dan mereka pun disambut oleh Latu Lohilo Manuputi.

Setelah mereka beristirahat sejenak,  Abuasa kemudian berkata kepada Aliwanta “Heu ume tumbano epananuhu enale, ana latua sisuka sibirahi ooo”

(Turunkan tanah dan pasir, yang  kita bawa dari tanah Rumbati dan cocokkan dengan tanah disini).

Setelah pencocokan itu dilakukan. Hasilnya persis sama, maka Ana Latua Rua pun bersuka ria dan akhirnya menetap di Negeri Lohata Amalatu yang kini berkembang dan dikenal dengan nama Negeri Siri Sori Islam (*)  

 

Catatan : kisah ini disadur dari catatan sejarah Negeri Siri Sori Islam yang dituangkan oleh Usman Pattisahusiwa