BERITABETA.COM, Masohi - Ikatan Keluarga Alumni 2016 Masohi, menggelar kegiatan 2016 go to society [GTS] di Café Bikawaka, Kota Masohi, Sabtu (26/03/2022). Kegiatan yang diinisiasi puluhan alumni lulusan SMA Angkatan 2016 di Kota Masohi ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan tantangan serta  peran penting dunia pendidikan baik formal maupun non formal di abad 21.

Talk Show ini mengusung tema “Transformasi Pendidikan Abad 21 Melalui Generasi Milenial Yang Kompetitif” melibatkan sejumlah siswa  yang berasal dari berbagai Sekolah Menengah Atas di Kota Masohi. 

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari akademisi masing-masing Jusuf  Nikolas Anamova dan Widya Maruapey. Selain itu Fabio Mukadar, Founder Rumah Baca Kapata Sawai dan Upi Talaohu, Founder Walang Baca Aer Panas Tulehu.

Ketua Panitia 2016 GTS, Gufran Tuanaya dalam kesempatan itu  menyampaikan, perkembangan zaman dan modernisasi adalah suatu hal yang tidak bisa dihindarkan.

“Arus globalisasi yang semakin deras memaksa generasi muda harus berlari kencang mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat,” ungkapnya.

Menurut Gufran, perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini menjadi tantangan sendiri bagi generasi muda untuk bagaimana dapat memilah dan memilih, mana yang positif dan mana yang negatif.

“Sebut saja Revolusi Industri 4.0 yang kemudian memaksa manusia harus bersaing dengan apa yang ia ciptakan sendiri yakni teknologi, kemudian beberapa waktu mutakhir muncul lagi istilah baru yakni era Society 5.0 yang dimana manusia harus siap dijadikan sebagai komponen utama dalam menjalankan teknologi,”tutur Gufran.

Gufran berpendapat, pendidikan sedari awal selalu diyakini sebagai landasan yang paling baik menjalani kehidupan yang selalu penuh dengan perubahan. “Faktanya, dewasa ini generasi muda khususnya para pelajar tidak mampu melihat tantangan yang ada di depan,”ungkapnya.

Untuk itu, kata dia, seharusnya pada kalangan pelajar khusus mereka yang duduk di bangku sekolah menengah atas sudah mempunyai landasan yang kuat untuk menghadapi periode kehidupan pasca sekolah yang lebih kompetitif guna menjemput generasi emas 2045.

Gufran mengharapkan dengan dilaksanak kegiatan Talk Show ini, peserta dapat mengasah insting, kreativitas dan wawasan siswa (milenial) dalam menghadapi perubahan dan tantangan transformasi pendidikan di abad 21.

“Selain itu peserta dapat memahami  bagaimana pentingnya literasi baca tulis sebagai katalisator dalam dunia pendidkan baik formal maupun non formal, “tutup Gufran (*)

Pewarta : Edha Sanaky