BERITABETA.COM, Bula —Kinerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT], Usman Keliobas dinilai lamban dalam merespon musibah tenggelamnya longboat dengan 13 penumpang di perairan Teor, beberapa waktu lalu.

Akibatnya, Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas didemo sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda [OKP] dan Lembaga Swadaya Masyarakat [LSM] di Kota Bula.

Aksi demonstrasi yang diprakarsai DPD KNPI SBT, DPD PENA SBT, HMI, PMII, KAMMI, GMNI dan LMND Cabang SBT itu berlangsung di Kantor Bupati SBT dan Pandopo Bupati SBT, Sabtu (26/3/2022).

Ketua DPD KNPI Kabupaten SBT Rusdi Rumata dalam orasinya mengungkapkan, saat ini rakyat di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu sedang berduka dengan musibah tenggelamnya sebuah longboat di perairan Teor.

Rusdi menilai, Kepala BPBD SBT Usman Keliobas sangat lamban dalam mengambil tindakan, sehingga dia meminta agar bupati SBT dua periode itu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya yang buruk.

"Seakan-akan Pemerintah Daerah tidak pernah ada, ini yang kami sesalkan. Pada akhirnya semua akan menyalahkan bupati,"

Mantan Aktivis PMII itu menerangkan, sebagai seorang bupati yang dipilih oleh rakyat dan kemudian menunjuk pimpinan Organisasi Perangkat Daerah [OPD] untuk membantu bupati dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

Menurutnya, dengan kinerja pimpinan OPD yang buruk seperti Usman Keliobas masih terus dipertahankan. Dia menduga, orang nomor satu di kabupaten penghasil minyak bumi itu ikut memfasilitasi kekonyolan di SBT.

"Oleh karena itu, saat ini hanya satu yang kita butuh. Kita butuh keberanian dan ketegasan bupati SBT. Kalau seorang Kepala Bappeda bisa dicopot dari jabatannya tanpa kita tahu apa permasalahannya saja bisa, masa seorang Kepala BPBD tidak bisa dicopot jabatannya. Padahal selama ini sudah berkali-kali melakukan kesalahan yang fatal," terangnya.

Dia juga mengingatkan agar bupati SBT Abdul Mukti Keliobas tidak menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan untuk menggantikan pimpinan OPD yang tidak produktif dalam bekerja.

Jika bupati mengedepankan perasaan dalam mengambil keputusan, dia sangat yakin dan percaya, kabupaten yang dipimpin bupati dan wakil bupati [Abdul Mukti Keliobas dan Idris Rumalutur] itu akan hancur.

"Banyak persoalan yang sampai saat ini belum tuntas, tapi hari ini kita baru uraikan satu saja. Kita berharap supaya Kepala BPBD SBT ini menjadi contoh konkret dan menjadi pelajaran buat OPD-OPD yang lain," pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi