BERITABETA.COM, Bula — Rutusan rumah penduduk di kawasan pesisir Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Maluku terancam rusak, akibat diterjang gelombang pasang sepekan ini.

Beberapa diantaranya dikabarkan sudah mengalami kerusakan di kawasan pesisir  Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kecamatan Teor, Kecamatan Pulau Gorom dan Kecamatan Kesuy.

Kepala Pemuda Desa Administratif Salagur Kota, Kecamatan Siritaun Wida Timur Kabupaten SBT, Bambang Rumoma yang dikonfirmasi media ini di Bula, Sabtu (29/5/2021) mengaku saat ini dua rumah milik warga di desa tersebut telah mengalami kerusakan.

"Ada dua rumah warga di Desa Salagur yang rusak dihantam gelombang, termasuk tempat jualan minyak juga sehingga mereka mengungsi" ungkap Bambang

Dia mengaku bencana yang terjadi sejak Kamis 27 Mei 2021 lalu hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT melalui  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padahal, kata dia, kondisi ini sudah berlangsung sejak lama.

Ia mengaku, warga setempat berharap ada perhatian serius dari Pemkab SBT terhadap warga yang merasakan dampak langsung bencana, termasuk membantu dalam pembangunan talud agar rumah-rumah warga dapat terlindung dari hantaman gelombang.

"Harapan kami agar Pemda mangambil langkah soal kejadian ini, sebab sudah bertahun-tahun musibah ini terjadi di Desa kami" harapnya

Sebelumnya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) SBT Abdul Gafar Wara-Wara menilai BPBD SBT tidak tanggap dalam merespon dan menangani bencana yang terjadi di Kabupaten penghasil minyak bumi akhir-akhir ini.

Menurutnya Kepala BPBD SBT Usman Keliobas terkesan cuek terhadap bencana yang menimpa masyarakat, sehingga pihaknya meminta agar Bupati Abdul Mukti Keliobas segera mencopot Kepala BPBD SBT Usman Keliobas dari jabatannya.

"Saya minta kepada Bupati SBT agar segera copot BPBD SBT Usman Keliobas, sebab kerja beliau tidak benar dan tidak becus. Sebaiknya segera dicopot karena ini juga merusak nama baik Bupati SBT. Selama ini juga dia dinilai tidak berperan aktif," ungkap Gafar

Pihaknya menjelaskan sudah beberapa kali bencana melanda masyarakat di SBT, namun BPBD di bawah kepemimpinan Usman Keliobas seakan tidak berdaya dan bermanfaat. Dia menilai, keseriusan menanggapi bencana tidak terlihat sama sekali.

"Contoh seperti orang hilang di laut itu terus terjadi, bahkan meninggal dunia. Tapi terkesan diabaikan oleh pemerintah lewat kepala BPBD. Tolong Pemerintah Daerah (Pemda) agar serius dalam menghadapi persoalan-persoalan keumatan di Negeri ini," tegasnya

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mengingatkan, saat ini telah terjadi pada beberapa kecamatan yang mengalami bencana alam. Untuk itu dia mengharapkan perhatian Pemda melalui BPBD agar serius.

"Di beberapa Desa di Kecamatan Kesuy Watubela, Kecamatan Teor, dan Kecamatan persiapan Ukar Sengan, Kecamatan Kilmury dan lainya, saat ini mengalami musibah. Ombak menghantam sampai ke dalam kampung-kampung. Merusak talud di bibir-bibir pantai. Hal ini harus cepat ditanggapi BPBD. Jangan diam ditempat," pungkasnya

Senada dengan Gafar, salah satu politisi senior SBT Bahrum Wadjo dalam postingan facebooknya menyentil soal kejadian hilangnya salah satu nelayan asal Dusun Suwakul Kecamatan Pulau Gorom pada minggu 23 Mei 2021 lalu.

Dikatakan mantan anggota DPRD SBT tiga periode itu, kasus hilangnya seorang nelayan Dusun Suwakul Negeri Kataloka tidak mendapat respon sedikit pun dari BPBD SBT.

"Miskin sensitifitas dan kepedulian, copot saja" tulis akun Bahrum Wadjo Taruna (BB-AZ)