BERITABETA.COM – Militer Iran melakukan serangan balasan atas sikap AS dengan menyerang pangkalan militer utama Amerika Serikat (AS) di Qatar. Serangan ini disebut sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Hal ini ikut dikonfirmasi Dewan Keamanan Nasional Iran.

"Menanggapi tindakan agresif dan kurang ajar AS terhadap situs dan fasilitas nuklir Iran, beberapa jam yang lalu, angkatan bersenjata Republik Islam Iran yang kuat menyerang pangkalan udara AS di Al-Udeid, Qatar," kata dewan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari detik.com yang melansir AFP, Selasa (24/6/2025).

Mereka juga menegaskan bahwa serangan itu tidak menimbulkan ancaman apapun bagi tetangganya di teluk. Kemudian, jumlah rudal yang digunakan, mereka klaim, sama dengan jumlah bom yang digunakan AS dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.

Sebanyak 19 diluncurkan ke Pangkalan Udara Al Udeid Qatar, Senin tengah malam.  Presiden AS Donald Trump, dalam respons cepatnya, menyatakan serangan Iran sangat lemah.

Petinggi militer Qatar, Mayor Jenderal Shayeq Al Hajri, mengatakan 19 rudal ditembakkan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid—rumah bagi Pusat Operasi Udara Gabungan yang menyediakan komando dan kendali kekuatan udara di seluruh wilayah, serta Sayap Ekspedisi Udara ke-379.

Versi Trump, 14 rudal ditembakkan Iran, 13 di antaranya berhasil dijatuhkan dan satu dibiarkan lolos karena tidak menimbulkan ancaman.

"Itu respons yang sangat lemah," kata Trump, seperti dikutip AP, Selasa (24/6/2025). Trump menegaskan tak ada korban dalam serangan Iran.

Serangan rudal Iran ini sebagai pembalasan atas serangan AS terhadap tiga situs nuklir Iran; Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada Minggu dini hari WIB. Serangan Amerika ini menandai bergabungnya Washington dalam agresi Israel terhadap Iran yang dimulai sejak 13 Juni.

Meski meremehkan serangan balasan Iran, Trump mengeklaim bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata total dan menyeluruh.

Trump mengunggah di Truth Social bahwa gencatan senjata bertahap selama 24 jam akan dimulai sekitar tengah malam pada Selasa waktu AS bagian timur.

"Memberi kedua negara waktu enam jam untuk mengakhiri dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung," tulis Trump. Dia mengatakan gencatan senjata ini akan membawa "akhir resmi" bagi perang Iran-Israel.

Militer Israel menolak mengomentari pernyataan Trump dan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak segera menanggapi pesan yang meminta komentar.

Tidak ada komentar langsung dari Iran. Misi Iran di PBB juga menolak mengomentari postingan gencatan senjata Trump, dan misi Israel mengatakan tidak memiliki komentar langsung.

Editor : Redaksi