BERITABETA.COM, Ambon – Luas wilayah dan geografis sebagai provinsi kepulauan, menjadi alasan keberadaan dan status Lanud Pattimura Ambon sudah harus dinaikkan  dari tipe B menjadi tipe A.

Hal ini disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail saat meminta Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk meningkatkan status Lanud Pattimura Ambon.

"Berdasarkan luas wilayah dan geografis sebagai provinsi kepulauan, maka sudah seharusnya pangkalan udara yang ada di Maluku bertipe A," kata Murad Ismail di Ambon, Senin  (4/7/2022).

Gubernur Murad saat menjamu Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di kediamannya di Ambon menyatakan daerah yang dipimpinnya terdiri atas 1.342 pulau yang  terbagi atas dua kota dan sembilan kabupaten dengan jumlah penduduk 1,8 juta jiwa.

Selain itu, Maluku memiliki 17 pulau terluar dan terdepan yang merupakan wilayah perbatasan dengan negara tetangga Australia dan Timor Leste.

"Provinsi Maluku luas, tetapi Danlanud dijabat seorang kolonel, saya mohon mudah-mudahan sekembalinya Pak Kasau dari Maluku status pangkalannya bisa dinaikkan ke tipe A," ujarnya.

Kasau Fadjar Prasetyo menanggapi permohonan Gubernur Murad menyatakan bahwa Maluku merupakan salah satu daerah perbatasan yang diprioritaskan untuk peningkatan pertahanan udara.

"Kami mulai memperhatikan wilayah-wilayah terluar, seperti permintaan Pak Gubernur. Sesuai dengan rencana strategis (renstra) di Maluku, khususnya di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar akan dijadikan Satuan TNI Terintegrasi (STT)," kata Kasau.

Lulusan Akademi Angkatan Udara Tahun 1988 itu menegaskan bahwa pihaknya sudah mulai membentuk satuan pangkalan udara sebagai salah satu titik pertahanan udara di kawasan timur. "Kita telah menempatkan radar pertahanan udara sebagai salah satu titik pertahanan udara strategis di Saumlaki," katanya.

Fadjar menjelaskan tentang peran penting pangkalan udara yang berada di wilayah Maluku, sekaligus menjadi titik tolok ukur Operasi Trikora di wilayah Timur, Irian Barat yang kini menjadi Provinsi Papua.

Karena itu, mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II itu menegaskan peran besar masyarakat Maluku pada Operasi Trikora saat menumpas pendudukan Belanda di Irian Barat pada Desember 1961 hingga Agustus 1962.

Dalam kunjungan kerja ke Maluku hingga 6 Juli 2022, Kasau yang didampingi Pangkoopsudnas Marsdya TNI Andyawan Martono, Irjenau Marsda TNI R Agung Handoko, Koorsahli Kasau Marsda Hari Mursanto, Asrena Marsda TNI Purwoko Aji Prabowo, Aspers TNI Elianto Susetio, Aspotdirga Marsda TNI Bowo Budiarto, Kadiskuau Marsma TNI Gladly Mailoa, dan Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang B.

Kasad yang tiba di Ambon pada Minggu (3/7) dianugerahi gelar adat "Ama Elake Kau Saka Runa Sanaeo Maluku" (Pemimpin Besar Penjaga Kedaulatan Angkasa di Maluku) oleh Majelis Latupatti Maluku.

Ia dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah daerah di Maluku di antaranya Maluku Tenggara, dan Kabupaten kepulauan Tanimbar, serta menghadiri karya bakti dalam rangka Hari Bakti Ke-75 TNI AU yang dipusatkan di Maluku (*)

Editor : Redaksi