Kader Golkar Maluku Diminta Menahan Diri, Soal Polimik di Internal Partai
BERITABETA.COM, Ambon – Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Maluku, Subhan Pattimahu menghimbau kepada semua kader dan pengurus Partai Golkar di Maluku agar bisa menahan diri dalam menyikapi polimik pemecatan 10 Ketua DPD II Partai Golkar di Maluku.
“Semua pihak harus menahan diri, mari kita kembalikan ke mekanisme partai,”katanya kepada beritabeta.com, Kamis (11/7/2019).
Menurutnya, pleno Partai Golkar Maluku yang telah mengeluarkan sebuah keputusan pemecatan kepada 10 Ketua DPD Partai Golkar adalah hal yang biasa saja. Sebab, dalam sebuah organisasi evaluasi melupakan hal yang mutlak. Namun, evaluasi harus pula diketahui oleh Ketua dan Sekretris DPD Partai Golkar Maluku.
“Saya barusan konfirmasi dengan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku terkait pelaksanaan pleno ini. Jawaban beliau bahwa beliau tidak tahu dan bahkan tidak ada arahan untuk digelarnya pleno. Ketua tidak tahu terkait pemecatan tersebut, maka bagi saya keputusan pleno itu tidak sah,” tegasnya.
Pattimahu menjelaskan, sesuai aturan partai, keputusan pemecatan dan pemberhentian harus diketahui ketua dan sekretaris DPD I Partai Golkat. Apalagi, ini persoalan yang strategis menyangkut perjalanan partai kedepan.
Kata Pattimahu, perjalanannya pleno Partai Golkar itu berlangsung cukup a lot dan terjadi perdebatan yang sangat kuat, karena ada pro dan kontra terkait keputusan ini.
“Perdebatan cukup alot, sehingga terbentuk dua kubu ada akhirnya ada kompromi politik agar keputusan forum itu akan dibawa ke DPP,” katanya.
Untuk itu, tambahnya, sebagai Ketua AMPG Provinsi Maluku akan selalu bersikap mengamanan semua keputusan Partai Golkar.
“AMPG berbeda dari Ormas Golkar yang lain yang kepimpinannya melalui mekanisme Musda. Kami AMPG dipilih oleh Ketua DPD Partai Golkar melalui koordinasi dengan Ketua Umum PP AMPG, sehingga Tugas AMPG adalah mengamankan semua keputusan Partai Golkar.
Ia menambahkan, menyikapi persoalan ini, pihaknya meminta semua pihak untuk menahan diri sambil menunggu masalah ini diselesaikan melalui mekanisme partai yang ada.
“Sebagai partai besar mari kita junjung aturan dan asas yang terkandung di dalam partai ini,” pintanya. (BB-DIO)