Kapolres Buru Bungkam, Ada Penambang Emas Ilegal Dibiarkan Beroperasi
Terkait aktivitas tong di Wabloy milik Haji Komar yang masih beroperasi, padahal pernah dipasang police line serta kenapa tong-nya masih bebas beroperasi, Kapolres tetap tidak menjawabnya.
Hal serupa juga tidak ditanggapi oleh Paur Humas Polres Pulau Buru, Aiptu Djamaludin yang dikonfirmasi terpisah perihal tersebut.
Wartawan media ini melaporkan, saat meninjau lokasi tong milik Haji Komar sehari sebelumnya, kegiatan pengolahan emas di lokasi tersebut tetap beroperasi. Aktifitas pengolahan emas ilegal yang menggunakan bahan B3 itu bahkan terus dibiarkan.
Bahkan saat didatangi wartawan, ada mobil truk yang bolak balik angkut material emas dari Gunung Botak.
"Matrrial ini punya bos,"jelas sopir yang mengakut material tersebut.
Polisi dicurigai tebang pilih, sebab ada satu tong yang letaknya beberapa langkah dari Tong miik Haji Komar, juga pernah dipolice line, tapi sampai saat ini masih terpasang tidak lagi beroperasi.
Domping di dekat pos puncak Gunung Botak juga leluasa beroperasi dan tidak tersentuh kepolisian. Akibat aktivitas yang diduga dibacking ini, membuat kondisi air di Sungai Anahoni dan Sungai Wamsait kini terlihat keruh dan berlumpur.
Padahal kawasan tersebut sebelumnya oleh Kapolda Maluku yang saat itu dijabat Irjen Pol Royke Lumewa telah menempatkan personil Brimob sebagai ujung tombak pengamanan di Gunung Botak.
Walaupun ada yang nekad kucing-kucingan dengan aparat lalu masuk menambang di malam hari saja, para penambang ini hanya bisa menggali dan lakukan kodok-kodok.
Tapi pasca Kapolres Egia Febri Kusumawiatmaja menarik Brimob dan personil Polres Pulau serta TNI AD, kini kondisi Gunung Botak kembali digarap bebes (*)
Pewarta : Abd. Rasyid T