Sementara Kades Sanleko,  Aksa Buton mengakui kalau  penjualan miras di kampungnya masih  masih terus berjalan.

"Sehingga kami memberikan bantuan berupa  pemberdayaan alam untuk menganti mata pencaharian mereka, " tandas  Aksa Buton.

Sedangkan Sekdes Namlea, Asnawi  Sam dalam pertemuan itu menginformasikan kepada Kapolsek adanya tindakan kenakalan dari sekelompok pemuda yang suka mabuk-mabukan di beberapa titik keramaian, termasuk di kawasan kuliner Tugu Tani.

"Kami meminta agar pihak kepolisian melakukan patroli di jalan Tugu Tani, karena beberapa waktu laluvkedapatan masyarakat duduk melingkar sambil mengkonsumsi minuman keras, " beber Asnawi.

Kades Jamilu, Detami Buton juga buka suara soal judi sambung ayam di desanya yang didominasi oleh bapak-bapak.

Ia meminta agar kades dari desa lain juga ikut bekerjasama untuk bertindak tegas terhadap masyarakat yang berjudul sambung ayam, karena pelaku judi yang berdatangan ke desanya berasal dari desa-desa yang lain.

Dalam pertemuan yang berlangsung dengan penuh keakraban itu, ada sejumlah kades meminta agar Babinkamtibmas, di desa mereka tidak diganti dengan yang lain atau tetap di pertahankan,  karena dinilai sangat baik dan diterima oleh masyarakat.

Ada sejumlah masukan yang disampaikan dan Charles dengan lugas mengatakan akan menindaklanjutinya.

"Saya sudah merencanakan akan melaksanakan kegiatan razia judi sabung ayam, sehingga perlu kerjasama yang baik,untuk menginfokan adanya judi sabung di desa masing-masing, sehingga para pelaku judi sabung bisa dintangkap dan diproses, " pinta Charles .

"Mari sama-sama kita jaga, tingkatkan keamanan dan ketertiban di Kecamatan Namlea maupun Kecamatan lilialy dengan selalu berkoordinasi dan berkolaborasi untuk menciptakan kamtibmas yang aman, tentram dan damai, " gugah Charles menutup pertemuan itu.

Turut hadir dalam kegiatan  itu, Kasium Polsek Namlea, Aipda La Ode Juhardin,  Kanit Samapta Polsek Namlea, Aipda Arahmat Oleng SH. Kanit Binmas Polsek Namlea, Bripka M. Fitriani Ely (*)

Pewarta : Art