BERITABETA.COM, Bula — Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Abdul Mukti Keliobas menegaskan, kebijakan penanggulangan kemiskinan butuh keterlibatan semua pihak selaku pemangku kepentingan.

Penegasan Keliobas ini disampaikan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) SBT, Ambo Wokanubun saat membuka kegiatan pelatihan penyegaran bagi fasilitator program BangKIT di Hotel Mutiara, Kota Bula, Selasa (16/7/2024).

Menurutnya, hal ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah semata, namun harus digerakkan bersama antara pemerintah, dunia usaha, perbankan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat.

"Kebijakan penanggulangan kemiskinan merupakan gerakan bersama, tentunya tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi juga memerlukan keterlibatan semua pihak selaku pemangku kepentingan, dukungan dan kerjasama ini perlu ditingkatkan dan digerakkan bersama pemerintah, dunia usaha, perbankan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan masyarakat," tegas Abdul Mukti Keliobas.

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Bakti dan seluruh tim pelaksana program BangKIT di kabupaten penghasil minyak bumi itu yang telah bekerja bersama masyarakat di 30 desa untuk mengimplementasi program BangKIT dalam memastikan program tersebut berjalan sesuai perencanaan yang telah disusun dan mencapai tujuan yang ditargetkan.

Dia mengungkapkan, seluruh tim yang terlibat dalam implementasi program BangKIT di SBT perlu untuk memiliki pengetahuan, kemampuan teknis dan penguasaan petode atau mekanisme yang sama dalam memfasilitasi proses pengembangan perencanaan penghidupan yang inklusif berbasis masyarakat.

"Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Bakti dan seluruh tim pelaksana program BangKIT di SBT, karena telah bekerja bersama masyarakat di 30 desa untuk mengimplementasi program BangKIT dalam memastikan program berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan mencapai tujuan yang ditargetkan," ungkapnya.

Bupati SBT dua periode itu menerangkan, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk membangun kapasitas tim fasilitator program BangKIT dan tim fasilitator Kabupaten SBT dalam melakukan proses fasilitasi pengembangan perencanaan penghidupan desa yang inklusif dan berbasis masyarakat.

Untuk itu, dia berharap, kegiatan pelatihan yang digelar itu dapat menghasilkan tenaga-tenaga pelatih atau fasilitator yang handal, sehingga tujuan program yang akan dilaksanakan bersama dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

"Semoga kegiatan pelatihan ini dapat menghasilkan tenaga-tenaga pelatih atau fasilitator yang handal, sehingga tujuan program yang akan kita laksanakan bersama dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai," harapnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi