Dalam pemberitaan yang diumumkan oleh Directeur van Onderwijs, Eeredienst en Nijverheid ini, selain JH Wattimena ada  juga sosok lainnya termasuk OM Anakotta di Amahoesoe (Amahusu); J Hisriej di Lateri; C Lektpnpessij di Waai; JJH Lekello di Kilang; JP Mustamu di Lilibooij; JA Risakotta di Hoetomoeria (Hutumuri); LCG Risakotta di Galala; FCB van Room di Roematiga dan SJ Tentoea di Hatalai.

Seperti diutarakan sebelumnya, di Residentie Ambon sudah terdapat ratusan sekolah dan ribuan murid. Namun persoalannya sekolah-sekolah tersebut terbilang mutunya masih di bawah standar pemerintah.

Namun demikian, tidaklah sulit menemukan belasan murid yang berprestasi yang dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi di Kweekschool Ambon. Tidak hanya belasan murid yang menonjol di sekolah-sekolah, tapi terdapat ratusan tetapi kapasitas sekolah guru pemerintah sangat terbatas.

Seleksi yang ketat menyaring murid yang menonjol yang jumlahnya banyak menjadi hanya belasan yang benar-benar dapat diterima. Seperti di tempat lain, kualifikasi masuk sekolah guru pemerintah adalah pengetahun matematika, ipa, geografi, sejarah dan kemampuan bahasa (Melayu dan Belanda); kesehatan dan karakter; kemampuan finasial orang tua; plus perjanjian kerja setelah lulus harus bersedia ditempatkan pemerintah dimana saja untuk kurun waktu tertentu. 

Guru-guru muda yang baru lulus Kweekschool Ambon ini, secara perlahan-lahan akan menggantikan guru-guru lulusan sekolah guru yang dulu dikelola oleh NBJ Roskott. Guru-guru muda ini tentu saja telah dibekali pengetahuan dan praktek yang jauh lebih memadai jika dibandingkan lulusan sekolah guru NBJ Roskott.

Meski demikian, guru-guru senior (guru didikan NBJ Roskoot)  banyak yang terus meningkatkan kemampuannya melalui belajar mandiri. Ketika guru-guru muda muncul, guru-guru senior yang berprestasi tentu saja dapat dipertahankan.

Jika dulu sebelum ada Kweekschool Ambon, pengawas sekolah di Residentie Amboen plus Timor adalah NBJ Roskott (ditugaskan oleh pemerintah). Kini, pengawas sekolah untuk menggantikan peran NBJ Roskott didatangkan dari tempat lain (umumnya orang Belanda yang bergelut dalam bidang pindidikan).

Secara berkala kualitas pendidikan dinilai oleh staf Inspektur Pendidikan Pribumi dari pusat (Batavia). Penilaian meliputi sarana dan prasarana, kinerja guru, kemajuan siswa dan penerapan kurikulum. Sebelum datang pengawas pusat (untuk menilai) biasa pemerintah lokal melakukan inspeksi secara berkala.