BERITABETA.COM, Ambon – Puluhan kepala keluarga (KK) di Dusun Wawasa, Desa Kilwaru, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku meminta perhatian pemerintah untuk mengatasi krisis air bersih yang menimpah mereka.

Kondisi krisis air bersih ini sudah terjadi sejak lama dan belum tersentuh oleh program pemerintah.

“Warga terpaksa harus menempuh jarak sekitar 2 kilo meter untuk mendapatkan air bersih. Padahal kebutuhan air bersih sangat vital bagi kehidupan warga,” ungkap Indarto, Babinsa setampat kepada beritabeta.com via saluran telepon selulernya.

Indarto mengaku, saat ini pihaknya bersama warga tengah berupaya keras dengan mengumpulkan donasi untuk menggali sumur pada sumber mata air yang ditemukan bersama warga.

“Lokasi sumber airnya sudah kita temukan namun harus digali dan dibuat sumur agar warga bisa menikmati air bersih yang selama ini sulit diperoleh,”katanya.

Untuk mewujudkan hal itu, kata Indarto warga terpaksa harus menjual kue dan bambu untuk mengumpulkan dana.

Kegiatan mencari dana ini dilakukan atas kesepakatan bersama warga. “Jadi yang ibu-ibu membuat kue semantara lainnya menebang pohon bambu dan dijual ke warga lainnya. Hasil dari usaha itu akan diperuntukan untuk membangun sumur,” pungkasnya.

Indarto mengaku di wilayah binaannya terdapat delapan dusun yang saat ini mengalami krisis air bersih. Dan semuanya membutuhkan bantuan dana untuk mengali sumur.

Misalnya, untuk Dusun Wawasa saat ini membutuhkan dana sebesar Rp 25 juta.  Dusun Karang membutuhkan Rp 40 juta, Dusun Maar membutuhkan Rp. 100 juta dan Dusun Namales membutuhkan dana sebesar Rp. 10 juta.

“Warga dusun ini rata-rata menetap pada zaman Presiden Soeharto waktu pembebasan Irian Barat,” beber dia.

Atas kondisi ini, Indarto berharap ada bantuan dari pemerintah agar dapat mengatasi masalah krisis air bersih yang selama ini dialami warga (*)

Editor : dhino.p