Hendrik menambahkan, negara tidak boleh diam, harus hadir dan memberi kepastian hukum terhadap warga yang jadi korban penembakan. Bentuknya lewat kepastian diusut tuntasnya kasus penembakan itu, tanpa kecuali siapapun pelakunya dan diproses hukum.

“Sebagai wakil rakyat Maluku di DPR-RI sekaligus putera Lease, saya minta Kapolda Maluku serta Kapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease untuk turun tangan langsung menangani peristiwa penembakan warga sipil tersebut,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian penembakan yang dilakukan penembak misterius itu,  telah menewaskan Welma Hattu (41), dan melukai Ronal Papilaya (52). Keduanya merupakan warga Negeri Itawaka.

Keduanya tertembak di sekitar ruas jalan segitiga, kantor Camat Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah saat melintasi ruas jalan tersebut.

Kronoligis Penembakan

Korban Welma tertembak di bagian leher sekitar 300 meter dari Kantor Kecamatan Saparua Timur, sekitar pukul 15:30 WIT.

Sebelum tertembak, Welma sempat mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Pattimura yang ke-206 Tahun yang digelar di Saparua. Usai upacara, Guru SMA 14 itu pamit pulang ke Desa Itawaka, Kecamatan Saparua, Maluku Tengah untuk menunaikan ibadah.

Saat di perjalanan pulang, Welna ditembak orang tak dikenal hingga jatuh dari atas motor. Lokasinya sekitar 300 meter dari Kantor Camat Saparua atau di Jalan Hatawano atau tepatnya di perkebunan jemaat Negeri Tuhaha perbatasan petuanan Negeri Tuhaha dan Negeri Siri Sori.