Lima Sosok Ini, Jadi Konglomerat Terkaya di RI Berkat Usaha Mie Instan yang Mendunia

MYOR didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990.
Kekayaannya saat ini mencapai $4,4 miliar atau sekitar Rp66,7 triliun. Hal ini menempatkannya di posisi ke-11 orang terkaya di Indonesia.
4. Husain Djojonegoro
Husain bersama dua saudaranya menjalankan bisnis Orang Tua Group, yang dikenal dengan produk makanan dan minuman. Selain itu, mereka juga mengelola ABC Group yang memproduksi berbagai produk, termasuk mi instan dengan merek Mie ABC dan Gurimi.
Bisnis Orang Tua, terlahir oleh tangan dingin dua bersaudara yakni, ayah Husain, Chu Sam Yak atau Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam. Usaha minuman anggur herbal dengan brand cap Orang Tua didirikan melalui NV Handel Maatschappij May Lian & Co di Semarang.
Selanjutnya, perusahaan ini pun berganti nama menjadi PT Perindustrian Bapak Djenggot yang kemudian menjadi Orang Tua Group. Usaha minuman anggur cap Orang Tua berkembang pesat hingga memiliki dua pabrik anggur di Semarang dan Jakarta.
Chandra menunjuk Husain sebagai direktur di PT International Chemical Industrial Co. Ltd yang didirikannya pada 1959 lalu. Perusahaan itu bergerak dalam bidang produksi batu baterai bermerek ABC.
Pada 1974, perusahaannya memperluas cakupan usaha ke sektor makanan dengan mendirikan CV Central Foods Industrial Corporation atau Central Food. Menggunakan brand ABC yang sudah tertanam dalam pikiran masyarakat, perusahaan mengembangkan kecap bermerek ABC dengan varian manis, asin dan sedang.
OT juga pernah mengedarkan beberapa produk mie instan yang eksis pada awal tahun 2000an, antara lain Mie Selera Rakyat, Kare Mie, dan Happy Mie. Namun sayangnya, ketiga merek mie instan tersebut sudah tidak diproduksi lagi.