LSM dan OKP di SBT Desak Polres Tuntaskan Kasus Pembunuhan Anisa Rumonin

BERITABETA.COM, Bula — Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat [LSM] dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda [OKP] di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] mendesak Kepolisian Resor [Polres] SBT untuk menuntaskan kasus pembunuhan terhadap pelajar Negeri Administratif Aroa, Kecamatan Pulau Gorom, Anisa Rumonin.
Sekretaris Badan Koordinasi Daerah [Bakorda] Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara [Pena] SBT Rahman Rumuar kepada beritabeta.com di Bula, Sabtu (12/02/2022) meminta Polres SBT selaku aparat penegak hukum agar dapat memproses pelaku pembunuhan terhadap Anisa Rumonin dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Kami meminta kepada pihak Polres SBT selaku aparat penegak hukum agar dapat memproses pelaku pembunuhan terhadap adik kami Anisa Rumonin dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya," ujar Rahman Rumuar.
Mantan Aktivis Himpunam Mahasiswa Islam [HMI] cabang Ambon itu menegaskan, Bakorda Pena SBT secara kelambagaan akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
"Pena SBT secara kelembagaan akan mengawal kasus ini sampai tuntas, bahwa hukum harus ditegakkan sebagaimana mestinya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama [NU] SBT Suminar Setiati Sehwaky mengungkapkan, Fatayat NU SBT sangat mengutuk insiden pembunuhan terhadap Anisa Rumonin oleh Andi Lau Tuhuteru.
Aktivis perempuan SBT itu mendesak aparat kepolisian di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu untuk mengusut dan mengadili pelaku sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami mendesak pihak yang berwewenang untuk usut dan adili pelaku sesuai ketentuan yang berlaku dan meminta semua elemen perempuan untuk mengawal kasus ini hingga selesai dan keadilan benar-benar di tegakkan," desaknya.
Senada dengan Ketua Fatayat NU SBT, Putra keturunan Raja Negeri Kataloka, Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena mengungkapkan, keluarga besar Raja Negeri Kataloka mengutuk keras perbuatan keji yang dilakukan pelaku.
Dia membeberkan, peristiwa tersebut belum pernah terjadi sepanjang sejarah di Negeri Kataloka, sehingga insiden naas itu diakuinya menjadi suatu pukulan besar bagi seluruh masyarakat setempat.
"Hal seperti ini tidak pernah terjadi sepanjang sejarah di Negeri Kataloka. Ini menjadi suatu pukulan besar bagi seluruh masyarakat. Kami dari keluarga besar Raja Kataloka mengutuk keras perbuatan keji seperti ini. Harapan besar kami, kejadian seperti ini tidak akan terulang dan ini menjadi pelajaran bagi anak-anak muda agar lebih hati-hati lagi kedepannya," tegasnya.
Ketua Generasi Pesona Indonesia [GenPi] SBT itu mengajak semua masyarakat, khususnya keluarga korban untuk sama-sama mengawal kasus tersebut agar pelaku mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Vitho sapaan akrab anak muda SBT yang konsentrasi pada pada kegiatan wisata dan tarik suara itu juga menghimbau masyarakat agar menyerahkan masalah tersebut ke pihak yang berwajib untuk menuntaskan.
"Mari kita serahkan semuanya ke pihak yang berwajib untuk menuntaskan kasus ini. Jangan dengarkan provokasi yang memicu konflik dan dapat merugikan kedua belah pihak. Mari kita sama-sama hindari konflik, karna damai itu indah. Insha Allah hukum akan ditegakkan oleh pihak yang berwajib," pungkasnya (BB)
Editor : Redaksi