MAFINDO Maluku Gelar Kampanye ‘Maluku Lawan Hoaks’ di Pasar Mardika
![Penempelan stiker di salah satu sudut kota Ambon terkait Maluku Lawan Hoaks dilakukan oleh Mapindo Maluku](/storage/img/2025/02/2222333.jpg)
BERITABETA.COM, Ambon - Masyarakat AntiFitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Maluku menggelar kampanye bertajuk "Maluku Lawan Hoaks" di Pasar dan Terminal Mardika, Ambon, pada Sabtu (8/2/25).
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi peredaran informasi hoaks, serta mencegah provokasi dan kericuhan antar kelompok ras yang bisa mengganggu pelantikan kepala daerah di Provinsi Maluku.
Dalam acara tersebut, MAFINDO membagikan stiker anti-hoaks dan selebaran edukasi kepada masyarakat, pengunjung, serta penumpang yang berada di Pasar Mardika. Pesan yang disampaikan di antaranya adalah pentingnya memeriksa fakta sebelum mempercayai informasi yang beredar.
Kampanye ini dilakukan melalui pembagian dan penempelan stiker anti-hoaks di mobil-mobil, serta pembagian selebaran edukasi kepada masyarakat, pengunjung, dan penumpang yang beraktivitas di Pasar Mardika.
Pesan-pesan yang disampaikan dalam stiker dan selebaran tersebut antara lain:
- Stop Sebar Hoax, Cek Fakta Sebelum Percaya.
- Hoax itu berita tipu-tipu yang orang sebarkan supaya orang-orang percaya padahal seng Batul
- Kalau dengar berita yang heboh Jang langsung percaya, baca Bae-Bae, cek sumbernya baru ambel kesimpulan.
Rosda Leikawa selaku Koordinator Wilayah (Korwil) MAFINDO Maluku, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi informasi hoaks.
"Kami ingin masyarakat Maluku lebih kritis dalam menerima informasi, terutama di tengah maraknya hoaks yang berpotensi memecah belah," ujarnya.
Menurut Rosda, kegiatan ini mereka lebih fokuskan ke terminal dan pasar.
"Alhamdulillah ,antusias dari para sopir angkot yang mau kita tempelkan stiker dimobilnya luar biasa baik. Semua merespon dengan positif bukan saja sopir angkot, penumpang di dalam angkot juga, tukang ojek, abang becak, pedagang di pasar juga menerimanya dengan baik. Karena bukan stiker saja, yang kita bagikan tetapi ada selebaran-selebaran terkait dengan pengertian hoaks itu sendiri dan penanganan nya seperti apa. Kemudian kita punya, fitur-fitur juga telah dijelaskan dalam selebaran itu,"ungkapnya.
Kegiatan seperti ini, kata Rosda, sudah dilakukan beberapa kali oleh Mafindo Maluku, sehingga diberharapkan bisa menciptakan masyarakat sadar literasi, yang lebih kritis, dan bijak dalam menerima informasi.
"Mari kita bersama-sama dukung dan mengawal pemerintah selama lima tahun Kedepan. Stop Hoaks, cek fakta sebelum bicara. Hoaks bisa memecah belah kerukunan. Marilah bersama melawan Hoaks demi masa depan Maluku yang lebih baik," tutup Rosda.
Selain itu, Aril Salamena, Ketua Tim Periksa Fakta MAFINDO Maluku, menekankan pentingnya menghindari provokasi yang bisa memicu kericuhan antar kelompok ras menjelang pelantikan kepala daerah di Maluku.
Ia juga mengimbau para tokoh politik dan aktivis untuk tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar dan meminta para pengguna media sosial untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi.
Kampanye ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, salah satunya dari Om Ali, seorang pengunjung Pasar Mardika yang merasa kegiatan ini sangat penting untuk menghindari provokasi yang merugikan (*)
Pewarta : Febby Sahupala