BERITABETA.COM, Jakarta – Duta Besar (Dubes) berkuasa penuh RI untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang meninggal dunia. Berita duka ini pertama kali diketahui lewat unggahan Anggota DPR RI Vanda Sarundajang, anak dari tokoh dengan akronim nama SHS ini. Gubernur Sulawesi Utara periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini meninggal dunia di usia 76 tahun.

“Terpujilah Tuhan Yesus Sang Empunya hidup dan kehidupan! Tuhan Yesus sangat baik! Selamat Jalan Papa-ku sayang…. Tenanglah dalam pangkuan Bapa di Sorga. I love you forever,” tulis Vanda Sarundajang di kutip dari Kumparan.com

Ucapan duka pun langsung membanjiri unggahan tersebut. Tak hanya di unggahan tersebut, ramai-ramai netizen pun ikut mengunggah ucapan duka untuk gubernur yang dikenal sebagai salah satu tokoh pembangunan di Sulawesi Utara tersebut.

Sinyo Harry Sarundajang juga sempat menjabat sebagai Penjabat Gubernur Maluku. Ia  meninggal di RS Siloam Jakarta, Sabtu (13/2) dini hari dan rencananya akan diterbangkan ke Kota Manado untuk disemayamkan di rumah duka di Winangun, Kecamatan Malalayang.

Almarhum yang baru berulang tahun ke 76 pada 16 Januari lalu, dikenal sebagai putra daerah nyiur melambai yang memiliki prestasi yang sangat baik di Indonesia.

Profil Sinyo Harry Sarundajang

Dikutip dari laman Dewan Pers, Sinyo Harry memiliki latar belakang pendidikan S2 Ahli Administrasi Teritorial pada Institute International Administration Publique Francis dan doktor Ilmu Politik UGM serta doctor honoris causa bidang perdamaian dari UIN Malang.

Dia memulai karier birokrasi sebagai Kepala Biro Pemerintahan di Setda Provinsi Sulawesi Utara pada 1977. Selanjutnya sebagai Penjabat Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Minahasa pada 1978.

Menjabat Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Minahasa (untuk periode yang kedua) pada 1983. Menjabat sebagai Wali Kota Administratif Bitung pada 1986, Wali Kota Daerah Tingkat II Bitung pada 1990-2000 (dua periode).

Pada 1999 menjadi Ketua Harian Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Manado Bitung sampai 2000.

Menjadi Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri pada 2001-2015. Selain itu, dia merangkap sebagai Penjabat Gubernur Maluku Utara pada 2002 dan Penjabat Gubernur Maluku pada 2003.

Lalu menjadi Gubernur Sulawesi Utara selama dua periode, pada 2005-2015. Di tengah masa jabatannya sebagai Gubernur Maluku, dia menjadi Ketua Umum Panitia Daerah penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC), Coral Triangle Initiative Summit (CTI), serta Sail Bunaken pada 2009.

Selain jabatan sebagai kepala daerah, dia aktif menulis buku, antara lain ‘Pemerintah Daerah di Berbagai Negara’ (1997), ‘Arus Balik Kekuasaan Pusat ke Daerah’ (1999), ‘Birokrasi dalam Otonomi Daerah, Upaya Mengatasi Kegagalannya’ (2003), ‘Pilkada Langsung’ (2003), ‘Sistem Pemerintahan Daerah’ (2005), ‘Geostrategis Sulawesi Utara Menuju Pintu Gerbang Indonesia di Asia Pasifik’ (2012), dan ‘Poros Maritim dan Ekonomi Baru Masa Depan Indonesia’ (2015).

Pada 2013, ia juga menerima Anugerah Pena Emas PWI atas upaya yang dilakukan sebagai kepala daerah dalam meningkatkan kualitas kehidupan pers di Sulawesi Utara. Dia pun menjadi anggota Dewan Pers.

Pada 2018, Sinyo Harry Sarundajang dilantik Presiden Jokowi menjadi Dubes RI untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshall dan Republik Palau (BB-DIO)

Berbagai sumber