BERITABETA.COM, Masohi – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan [STKIP] Gotong Royong [GR] Masohi melakukan sebuah gebrakan sekaligus terobosan baru yang patut dicontohi lembaga pendidikan lainnya di Provisni Maluku.

Melalui 9 orang  mahasiswa-nya,  salah satu Perguruan Tinggi Swasta [PTS] yang berkedudukan di Kabupaten Maluku Tengah ini mampu menghasilkan produk pangan alternatif yang diberinama Cookies Bidurica [Biji durian ikan cakalang] dan Biskuit Fortifikasi [Tepung biji durian dan ikan cakalang] yang mengandung nutrisi penunda lapar dan produk Pupuk Organik Cair [POC].

Dua produk pangan alternatif berbahan lokal ini, berhasil diproduksi tim kecil yang menghimpun sebanyak lima orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STIKIP Gotong Royong Masohi.

Mereka adalah Dewi Saputri Nganggun sebagai ketua tim dengan 4 orang anggota yakni  Sitti Rahmatia Nurlette, Anarsyin Masahelupical, Kurnia Wati Tehurua, dan Armi Tamamala, dengan Dosen Pembimbing Centhya Victorin Maitimu, SP, M.Si.  

Ketua STIKIS Gotong Royong Masohi, Kalasum Selehulano, S.PdI, M.Pd dalam keterangannya yang diterima beritabeta.com, Minggu (25/9/2022) mengatakan,  inovasi yang dihasilkan kelima mahasiswa ini pertanda sebagai PTS di Maluku STIKIP Gotong Royong mamulai berbenah sesuai tuntutan regulasi dan tantangan era kompetisi global.

 

Produk Cookies Bidurica [Biji durian ikan cakalang] produk Pupuk Organik Cair [POC].

“Hasil ini artinya civitas akademika sudah mampu berperan dan berpartisipasi dalam menjawab tuntutan dan tantangan yang ada di tengah masyarakat,” ungkap Kalasum.

Menurutnya, lewat komitmen bersama sesuai visi “Menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul dalam Bidang Pendidikan di Maluku Tahun 2026”, STKIP Gotong Royong Masohi akan terus berjuang untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama di bumi Pamahanunusa Kabupaten Malteng.

Dijelaskan, kedua produk hasil inovasi ini dikerjakan setelah hasil seleksi mahasiswa STKIP Gotong Royong Masohi, Program Studi Pendidikan Biologi melalui  Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi [LLDIKTI] Wilayah XII dalam menerima Bantuan Dana Wirausaha.

“Ada sebanyak 2 buah proposal pendanaan yang lolos dan dikerjakan mashasiswa kita,” bebernya.

Selain pangan alternatif berupa Cookies Bidurica dan Biskuit Fortifikasi, produk lainnya yang dihasilkan mahasiswa STKIP Gotong Royong Masohi adalah “POC-Fortrichomal” Pupuk Organik Cair Formulasi Jamur Trichoderma Sp Dengan Daun Gamal (Gliricidia Sepium) sebagai agen penyubur tanaman.

Produk yang dapat membantu budidaya pertanian di Maluku ini dihasilkan  oleh 4 mahasiswa di Program Studi Pendidikan Biologi yang diketuai oleh Andriana Hakapaa, dengan 3 orang anggota masing-masing, Julianus Lerkat, Sahnur Nanuayo, Bela Ayu Aloatuan. Keempatnya dibimbing oleh dosen Centhya Victorin Maitimu, SP, M.Si.

“Konsep dari produk ini diangkat sebagai bentuk kepedulian mengatasi maraknya penggunaan pupuk anorganik yang membahayakan,” beber Ketua STIKIP.

Ia mengatakan, produk inovasi menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemui di tengah masyarakat ini dapat membantu semua pihak dalam memanfaatkan semua potensi yang dimiliki.

“Saya bersyukur bahwa tahun 2022 STKIP medapat dua produk dari dua kelompok yang memang sangat baik dan manfaatnya besar bagi masyarakat Maluku di masa mendatang,” tandasnya.

Selain itu, hasil ini juga dapat menunjukkan bahwa lembaga pendidikan ini juga dapat merealisasikan bantuan dari LLDIKTI Wilayah XII Maluku-Maluku Utara dengan maksimal.

“Jadi bukan hanya dua produk yang lolos tapi harus lebih dari itu dan bisa memberikan pelajaran kepada mahasiswa-mahasiswa yang lain sebagaimana mengikuti kegiatan kewirausahaan sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemerintah,” harapnya.

Seperti dikeatahui, POC-Fortrichomal merupakan pupuk alternatif penganti pupuk anorganik yang terbuat ekstrak daun gamal yang tersedia di alam, yang jika diformulasikan dengan jamur Trichoderma sp dan akan menghasilkan pupuk organik cair dengan unsur hara tinggi sebagai agen penyubur tanaman.

Formulasi Jamur Trichoderma sp dan Daun Gamal), yang bertujuan untuk menekan penggunaan pupuk anorganik pada tanaman, sekaligus sebagai agen penyubur tanaman.

Inovasi Mahasiswa STIKIP GR Masohi inio  juga diapresiasi oleh DPRD Maluku Tengah, ketua Komisi II Hasan Alkatiri yang menyatakan dukungannya agar hasil Inovasi  mahasiswa ini terus dikembangkan.

“Kami pimpinan Komisi II DPRD Malteng mendukung hasil karya anak bangsa yang kreatif dari mahasiswa STKIP Gotong Royong Masohi produk yang dihasilkan ini,” tandas Hasan (*)

Pewarta : Edha Sanaky