Menko Marves - Menhub Bersama Gubernur Maluku Bahas Infrastruktur LIN, Termasuk Ambon New Port

“Pelabuhan ini akan dibangun menggunakan APBN, dan ditambah dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha,” kata Menhub Budi.
Saat ini, lanjutnya, sudah dibuat percepatan pembangunan, karena proyek ini termasuk proyek strategis nasional.
“Tetapi dalam implementasinya, kita harus rangkul Pelindo IV dalam program KPBU,” ujarnya.
Rencananya, pada Desember 2021 akan dilaksanakan groundbreaking pelabuhan.
Menyambut hal itu, Gubernur Maluku Murad Ismail mengklaim tidak ada masalah. Karena, kata Gubernur, pembebasan lahan untuk pembangunan Ambon New Port itu sudah selesai, sejak ada Peraturan Presiden tentang percepatan pembangunan pelabuhan.
“Ini pun menjadi pemantik bagi kami [pemerintah daerah]. karena 3 dari 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan dapat ditemukan di Maluku,” ucapnya.
Dia berharap, Pelabuhan ini mampu menjadi pusat beberapa kegiatan. Di antaranya, terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, kawasan industri logistik, terminal liquefied natural gas dan pembangkit listrik.
Pula, untuk pendanaan tahun 2022-2024 akan memanfaatkan maritime fund atau biaya dari sektor privat.
Selain itu, terkait segi lingkungan, pemerintah pusat mendorong agar nantinya pelabuhan memanfaatkan energi baru terbarukan atau EBT.
Sementara itu, Menko Marves Luhut meminta PT PLN agar membantu dan mencari potensi pemanfaatan tidal wave, geothermal, dan angin di Provinsi Maluku.
Untuk diketahui, Provinsi Maluku memiliki potensi gas sebanyak 500 megawatt (mw). Sedangkan, PT PLN siap mendukung 40 mw kebutuhan Pelabuhan Ambon Baru dari jumlah potensi listrik yakni 100 mw.
Terkait hal itu Menko Luhut juga meminta Gubernur Maluku untuk mendorong keterlibatan mahasiswa Universitas Pattimura.
“Kita harus dorong keterlibatan mahasiswa, supaya ada transfer pengetahuan. Kita harus membuat anak-anak bertanggung jawab terhadap masa depan mereka,” timpalnya.
Dia menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada para mahasiswa di Maluku.
“Di sini [Maluku] banyak orang pintar. Orang mungkin akan lupa dengan legacy, tetapi kesempatan pendidikan nggak. Jangan kita sulitkan mereka,” tandasnya.
Luhut mengemukakan, kemampuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan persoalan yang mudah. “Maka dari itu kita semua harus punya kemauan untuk melakukan hal yang baik,” tegasnya.
Bukan hanya soal pendidikan bagi mahasiswa, tetapi membahas tentang pentingnya studi dalam pembangunan Pelabuhan Ambon Baru juga sangat penting.
Kajian tersebut, kata Luhut, termasuk pembuatan peta pelabuhan, grand design sarana dan prasarana infrastruktur, serta training bagi 10 ribu tenaga kerja lokal.
“Kita dapat mendorong investor untuk mengadakan corporate social responsibility berupa penyediaan pelatihan, dan memberikan kontribusi pendidikan yang bagus bagi anak bangsa,” tukasnya.
Terkait hal tersebut selanjutnya akan diadakan pertemuan Zoom guna membahas progres pembangunan Pelabuhan Ambon Baru.
“Ini sudah direncanakan sejak 11 tahun lalu. Presiden RI juga ingin agar ini segera selesai. Jangan jadi yo-yo lagi,” celutuk Luhut. (BB-RED)