Mercy Barends : Generasi Muda Tak Boleh Abaikan Semangat Nasionalisme
BERITABETA.COM, Ambon – Anggota DPR-RI dapil Maluku, Mercy Chriesthy Barends mengungkap adanya ancaman tergerusnya semangat nasionalime yang terjadi di tengah era globalisasi saat ini.
Ancaman ini, akibat majunya teknologi yang tak bisa dibendung dengan hadirnya generasi X yang lebih tergantung dengan teknologi, sehingga dengan mudah mengakses segala macam informasi dengan bebes.
“Saat ini dengan hadirnya generasi X, ada semacam semboyang No Gadget No Life, membuat genarasi saat ini, sangat tergantung dengan teknologi. Anak-anak kita hidup dalam ekologi yang sangat berkembang dan bebas mengakses informasi dengan mudah,” ungkap Mercy secara virtual saat membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang menghadirkan puluhan peserta dari OKP Cipayung di Hotel Marina, Kota Ambon, Selasa (10/11/2020).
Menurutnya, perkembangan teknologi merupakan satu kondisi yang tak bisa dihentikan di satu sisi mendatangkan efek yang cukup positif di lain sisi menuai ragam hal negatif pula.
Kata Mercy, ada idiom yang menyatakan, ujung tombak dari peradaban adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bila teknologi ini tidak digunakan dengan tepat, maka akan sangat berdampak bagi bangsa dan generasi saat ini dan di masa mendatang.
Atas dasar ini, Mercy mengajak semua OKP yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus untuk menggelorakan semangat nasionalisme kepada sesame generasi muda di daerah ini.
“Semangat nasionalisme saat ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda, termasuk yang tergabung dalam OKP Cipayung plus, terutama mendorong dan memajukan pembangunan yang saat ini dilakukan,” katanya.
Mercy yang sementara berada di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, provinsi Maluku mengaku menggelar sosialisasi empat pilar dengan sub tema “Membangun Nasionalisme di Tengah Arus Globalisasi” ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2020, untuk menggugah nasionalisme para generasi muda di provinsi ini.
Dikatakan, semangat nasionalisme, harus terus digelorakan generasi muda sebagai bagian dari penerus tongkat estafet pembangunan bangsa dan negara di masa mendatang.
“Kalian (generasi muda) adalah penerus cita-cita pembangunan bangsa dan negara di masa mendatang. Jangan larut dengan arus globalisasi saat ini yang menawarkan berbagai kemudahan teknologi informasi,” ujarnya.
Dia memandang kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini selain memberikan dampak positif yakni arus komunikasi yang semakin lancar, juga melahirkan hal-hal negatif, terutama informasi bohong yang merebak melalui berbagai media sosial.
“Jangan terkecoh dengan derasnya informasi yang disebarkan melalui media sosial saat ini. Sudah waktunya generasi muda, terutama di Maluku lebih cerdas memilah berita yang layak dikonsumsi, sehingga tidak mudah dibohongi,” kata Mercy.
Anggota Badan Anggaran DPR-RI itu menegaskan, semangat nasionalisme saat ini disosialisasikan oleh seluruh anggota DPR-RI dan DPD-RI sebagai salah satu produk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kepada berbagai komponen bangsa, tidak lain adalah untuk membangun rasa “senasib sepenanggungan” dalam mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
Mercy juga mengakui, semangat nasionalisme masyarakat Indonesia masih sangat minim dan tergerus beragai persoalan, terutama kemiskinan dan keterbelakangan yang terus meningkat sebagai akibat dari merebaknya pandemik COVID-19 saat ini.
“Akar persoalan utama dari rasa nasionalisme terus tergerus adalah kemiskinan dan keterbelakangan yang semakin meningkat, apalagi di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Karena itu generasi muda harus menjadi pelopor untuk menggelorakan semangat nasionalisme di tengah masyarakat,” tandas Mercy.
Kegiatan sosialisasi ini juga menghadirkan dua nara sumber lainnya masing-masing, Elvira Marlen Marantika Direktur Yayasan Baileo Maluku dan Dosen IAIN Ambon, Arman Kalean MPD (BB-DIO)