"Terminal elpiji tentu akan membawa dampak yang positif bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan elpiji rumah tangga maupun bidang usaha seperti kuliner, katering, dan industri," katanya.

ASN Diminta Beralih ke Elpiji  

Menyikapi hal ini, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena meminta agar  aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Ambon untuk beralih dari penggunaan minyak tanah ke elpiji.

"Kami kampanyekan konversi minyak tanah ke gas, karena kita harus sadar minyak tanah semakin sedikit produksinya, minimal ASN yang memiliki pendapatan tetap, jangan lagi gunakan bahan bakar bersubsidi, saatnya beralih ke nonsubsidi supaya masyarakat kecil bisa gunakan," kata Bodewin.

Ia mengatakan konversi minyak tanah ke gas mulai dilakukan di Kota Ambon, tetapi sebagian masyarakat masih menggunakan minyak tanah.

Satu sisi minyak tanah mulai sulit didapatkan, sehingga tidak ada pilihan lain untuk konversi ke ke gas. Karena itu ASN harus menjadi contoh untuk tidak lagi menggunakan minyak tanah.

"Pimpinan OPD di Ambon dan sebagian ASN sudah mulai beralih ke gas, dari sisi biaya pengeluaran lebih murah, tetapi di sisi lain masyarakat masih khawatir menggunakan tabung gas karena takut meledak," katanya.

Tahap awal pihak Pertamina melakukan sosialisasi dengan tujuan ASN tertarik menggunakan elpiji.

"Saya berharap upaya konversi dibarengi dengan kemudahan kepada masyarakat, seperti memberikan tabung gas atau kompor gratis kepada masyarakat," ujar Bodewin (*)