BERITABETA.COM, Ambon – Menyikapi kebijakan Dinas Pendidikan Kota Ambon yang mengalihkan proses belajar mengajar bagi siswa/siswi SD-SMP dari rumah (distance learning), Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) As – Salam Ambon,  kini mulai menerapkan sistem belajar mengajar melalui aplikasi ZOOM Cloud Meetings.

Sistem belajar mengajar menggunakan aplikasi ZOOM Cloud Meetings, merupakan sistem yang diterapkan secara online melalui perangkat smart phone. Sistem ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19) di Kota Ambon.

Ustadzah Irawati Basta yang dihubungi redaksi beritabeta.com, Senin (23/03/2020) mengatakan, aplikasi ZOOM Cloud Meetings dipilih karena dalam interaksi dengan siswa/siswi, dapat tersambung dengan puluhan siswa/siswi yang ada di rumah.

“Mulai malam ini, kita sudah melakukan uji coba kepada beberapa siswa-siswi di kelas IV-C. Dan rencananya besok proses belajar mengajar mulai dilakukan dengan berinteraksi dengan mereka,” tandas Irawati yang juga wali kelas IV-C, MIT –Assalam Ambon ini.

Siswa/Siswi MIT As-Salam Ambon uji coba menggunakan aplikasi ZOOM dalam proses belajar mengajar dari rumah

Menurutnya, lewat aplikasi ZOOM ini, para guru termasuk dirinya langsung berkomunikasi secara visual, dengan memberikan materi-materi pelajaran dengan petunjuk langsung kepada para siswa/siswi.

Selain itu,  menggunakan aplikasi ZOOM sangat bagus karena sama seperti memberikan  pelajaran di dalam kelas,  tapi mungkin perlu ada semacam cara penggunaan yang lebih tepat, agar semua jadi paham dalam pemakaiannya.

“Jadi kalau hanya lewat komunikasi telepon seluler biasa, kita tidak bisa memantau langsung anak-anak didik kita, sehingga aplikasi ZOOM ini sangat tepat dipakai, karena memudahkan kita sebagai guru bisa memantau langsung kegiatan belajar anak didik,” urainya.

Selain itu, dalam mekanismenya para orang tua juga diminta mendampingi anak didik di rumah, agar dapat diawasi. Dan para guru hanya memberikan petunjuk materi mana saja yang harus dipelajari di buku yang sudah dikantongi setiap siswa/siswi.

“Harapannya dengan sistem ini, anak-anak didik tidak ketinggalan pelajaran meskipun mereka harus libur ke sekolah untuk sementara,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Fahmi Salatalohy mengatakan, kebijakan meliburkan siswa/siswi  ke sekolah, bukan berarti bahwa proses belajar mengajar ditiadakan. Libur ini diartikan sebagai memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah ke rumah-rumah siswa.

“Jadi nanti, para guru akan menyampaikan materi pembelajaran melalui media online atau media dalam jaringan (daring) atau nomor-nomor kontak siswa yang dimiliki guru, sehingga proses belajar mengajar akan berjalan seperti biasa, namun siswa mengikutinya dari rumah,” terangnya.

Fahmi menambahkan, kebijakan ini sudah melalui kajian dari Pemkot Ambon melalui dinas teknis untuk mengantisipasi beredarnya informasi Virus  Corona dan meredam keresahan di masyarakat terutama anak sekolah tentang masalah itu (BB-DIO)