Oleh : Julius R Latumaerissa (Ekonom dan Konsultan Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Publik)

Provinsi Maluku, yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengembangan kawasan industri di Pulau Seram dan Pulau Buru.

Kedua pulau ini memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, pertanian, dan pertambangan yang belum sepenuhnya dieksplorasi.

Dengan adanya pengembangan kawasan industri di Pulau Seram dan Pulau Buru maka diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional yang tidak hanya berfokus pada peningkatan angka PDRB, tetapi juga pemerataan kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Maluku secara keseluruhan.

Kawasan Industri dan Potensi Ekonomi di Pulau Seram dan Pulau Buru

Pulau Seram dan Pulau Buru telah diidentifikasi sebagai wilayah strategis untuk pengembangan industri berbasis sumber daya alam. Kawasan industri ini berfokus pada sektor-sektor unggulan seperti pertambangan Nikel, Emas dan Migas.

Pulau Buru memiliki cadangan mineral yang signifikan, terutama emas, nikel dan bauksit, yang menjadi komoditas utama dalam mendukung industri hilir seperti pengolahan logam dan produksi baterai.

Selain Perikanan dan Kelautan, Pulau Seram, dengan garis pantai yang panjang dan ekosistem laut yang melimpah, memiliki potensi besar untuk pengembangan industri perikanan tangkap dan budidaya, serta produk olahan laut yang dapat memberikan nilai tambah (value added) baik ekonomi maupun sosial bagi masyarakat.

Sementara itu sektor Pertanian dan Perkebunan yang cukup potensiak seperti kelapa, pala, cengkih, dan tanaman pangan di kedua pulau ini (Seram dan Buru) menjadi basis untuk pengembangan industri agroindustri yang berkelanjutan.

Dengan potensi sumber daya air dan energi panas bumi, Pulau Seram dan Pulau Buru, selain MBD kawasan ini juga memiliki prospek untuk pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan, yang dapat mendukung kebutuhan energi di kawasan industri (KI) dan sekitarnya.

Multiplier Effect terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Inklusivitas di Maluku

Pengembangan kawasan industri (KI) di Pulau Seram dan Pulau Buru diharapkan memberikan multiplier effect atau dampak ganda terhadap pertumbuhan ekonomi di Maluku secara keseluruhan.

Efek ini terjadi ketika investasi dan kegiatan ekonomi di kawasan industri menciptakan efek berganda yang meluas ke sektor-sektor lain, sehingga memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Beberapa dampak positif yang diharapkan adalah penciptaan Lapangan Kerja dimana Industri-industri baru di kawasan tersebut akan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, baik tenaga kerja terampil maupun non-terampil.

Hal ini akan mengurangi tingkat pengangguran open unemployment) di Maluku dan mendorong peningkatan keterampilan melalui pelatihan dan pendidikan vokasi oleh lembaga-lembaga pendidikan vokasional di Ambon dan wilayah lain di Maluku.

Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan dan peluang usaha (kegiatan investasi) maka pendapatan masyarakat akan meningkat sebagai bentuk nyata dari multiplier effect itu sendiri.

Hal ini juga dapat mengurangi persoalan kemiskinan dan meningkatkan daya beli (real income) masyarakat  lokal, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi regional baik makroekonomi maupun mikroekonomi.

Manfaat lain adalah dengan adanya Investasi dalam kawasan industri (KI) di Pukau Seram dan Pulau Buru, juga akan mendorong pengembangan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan jaringan listrik, yang akan meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memudahkan distribusi barang serta jasa di Maluku.

Infrastruktur yang lebih baik akan membuka akses ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional.

Kegiatan ekonomi di kawasan industri (KI) akan meningkatkan pendapatan daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi. Peningkatan  PAD akan berdampak kepada meningkatkan tingkat kemandirian daerah Maluku dalam jangka panjang.

Pendapatan ini bisa digunakan untuk pembangunan sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sosial yang dibutuhkan masyarakat.

Dengan pengembangan kawasan industri, di Pulau Seram dan Pulau Buru maka,  Maluku tidak hanya bergantung pada sektor primer seperti perikanan dan pertanian, tetapi juga mulai mengembangkan sektor-sektor hilir yang bernilai tambah tinggi (high value).

Diversifikasi atau dikenal dengan produk-produk derivatif atau turunan ini akan membuat perekonomian Maluku lebih tahan terhadap guncangan eksternal, seperti fluktuasi harga komoditas global.

Tantangan dalam Mencapai Pertumbuhan Inklusif

Meskipun pengembangan kawasan industri di Seram dan Buru memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi.

Salah satu tantangan utama adalah rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja lokal.

Untuk itu, perlu ada program pendidikan dan pelatihan yang relevan agar masyarakat lokal dapat berpartisipasi aktif dalam industri yang berkembang.

Ini sebuah tuntutan kebutuhan riil bagi masyarakat Maluku yang harus disikapi oleh pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten / Kotabyang ada di Maluku.

Pengembangan kawasan industri (KI) di Pulau Seram dan Pulau Buru bisaenimbulkan dan menciptakan kesenjangan antara daerah yang menjadi pusat industri dan daerah lainnya yang tertinggal.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa manfaat dari pengembangan kawasan industri (KI) tersebar secara merata ke seluruh wilayah Maluku.

Selain itu hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan Industri yang berkembang pesat harus diimbangi dan diikuti dengan pengelolaan lingkungan yang baik.

Tanpa pengelolaan yang tepat, eksploitasi sumber daya alam dapat merusak ekosistem yang ada dan mengancam keberlanjutan ekonomi jangka panjang.

Meskipun pengembangan kawasan industri (KI) akan mendorong peningkatan infrastruktur, tantangan infrastruktur yang ada saat ini, seperti akses transportasi yang terbatas, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah ini.

Sebagai penutup saya berkesimpulan bahwa pengembangan kawasan industri (KI) di Pulau Seram dan Pulau Buru merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif di Maluku.

Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, kawasan ini Seram dan Buru dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang memberikan dampak ganda multiplier effect baik ekonomi maupun sosial bagi masyarakat lokal dan Maluku secara keseluruhan.

Namun, untuk memastikan bahwa pertumbuhan tersebut inklusif dan berkelanjutan, perlu adanya pengelolaan yang cermat terhadap tantangan yang ada, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan dan pengembangan infrastruktur, dan perlindungan lingkungan.

Melalui kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, kawasan industri (KI) ini dapat menjadi katalisator bagi perubahan ekonomi yang lebih adil dan merata di seluruh wilayah Maluku, sehingga menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi generasi Maluku di masa mendatang (*)