Muslimat NU Dituntut Beri Kontribusi Bagi Pembangunan Maluku
BERITABETA.COM, Ambon – Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Maluku, sebagai sebuah kekuatan dan modal sosial berbangsa dan bernegara, dituntut selalu mampu memberikan kontribusi signifikan dan strategis dalam proses pembangunan di Maluku.
Pasalnya, secara kelembagaan Muslimat NU memiliki kapasitas, kompetensi dan proporsionalitas untuk memainkan peran strategis dalam membantu, mendorong dan mengakselerasi proses pembangunan di Maluku.
Demikian disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, M. Saleh Thio, dalam acara Konferensi Wilayah III Muslimat NU Maluku masa bakti 2020 -2025, di Aula Asrama Haji Waiheru, Jumat (13/3/2020).
“NU Maluku mampu membaca persoalan keumatan, kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan. Selain itu, juga memetakannya dengan benar sebagai landasan pengambilan keputusan dan kebijakan stategis dalam pengembangan dan penguatan organisasi untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” tandas Gubernur Maluku.
Untuk itu, Gubernur menyampaikan, perempuan NU dapat terus berkontribusi merespon berbagai isu, persoalan dan agenda keperempuanan seperti diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan, gender, ketidakadilan sosial, ekonomi dan seterusnya.
“Kembangkan jejaring kemitraan dalam mendorong, menggolong dan memperkuat koalisi untuk kerja affirmative action terhadap berbagai isu, persoalan dan agenda pemberdayaan perempuan,” pintanya.
Murad berharap, pengurus Muslimat NU Maluku terus melakukan evaluasi, pengembangan dan konsolidasi, bukan hanya dari sisi organisasi melainkan perannya dalam mengembangkan kemandirian organisasi. Kemudian, wujudkan pribadi muslimah yang berkualitas serta mampu menyusun program yang inovatif, agar organisasi dapat berkembang ikut membangun masyarakat Maluku.
“Saya percaya, kehadiran Muslimat NU selama kurun waktu 20 tahun, dalam masa kepemimpinan Dra. Haji Muna Karepesina, telah banyak memberikan kontribusi pada program sosial kemasyarakatan, khusus di bidang pendidikan. Bahkan di tahun 2009, Muslimat NU Maluku mendapat peringkat 3 terbaik nasional bidang pendidikan PAUD,” harapnya.
Sebagai organisasi perempuan, lanjut Murad, Muslimat NU Maluku hadir dengan maksud sebagai wadah menyatukan kaum perempuan Maluku melalui transpformasi ilmu dan pembinaan umat secara berkelanjutan tanpa melihat latar belakang suku, organisasi dan strata sosial.
“Kehadiran Muslimat NU Maluku dan organisasi Civil Society perempuan lainnya saat ini dan kedepan menjadi sangat penting dan strategis dalam membantu pemerintah dalam advokasi, serta kontribusinya bagi kecerdasan perempuan hingga ke level basis paling bawah,” ujarnya. (BB-ENY).