BERITABETA.COM, Ambon — Nelayan asal Dusun Lirang, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) bernama La Aca (57) yang hilang kontak saat melaut beberapa hari lalu berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar pesisir pantai Desa Masawoi, Pulau Manipa.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Muhamad Arafah dalam rilis yang diterima beritabeta.com di Ambon, Sabtu (3/8/2024).

Arafah mengungkapkan, korban berhasil ditemukan oleh nelayan Desa Masawoi pada koordinat 3°16' 29.64" S - 127°35' 27.94" E di sekitar pesisir pantai Desa Masawoi pada pukul 14.00 WIT.

"Korban berhasil ditemukan oleh nelayan Desa masawoi pada koordinat 3°16' 29.64" S - 127°35' 27.94" E di sekitar pesisir Pantai Desa Masawoi, Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat, pada pukul 14.00 WIT," ungkap Muhamad Arafah.

Dia menerangkan, sejak pukul 07.00 WIT, KN SAR Abimanyu beserta unsur SAR gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian terhadap korban.

"Sejumlah titik koordinat yang sudah diploting menjadi sasaran guna melaksanakan operasi pencarian," terangnya.

Muhamad menadaskan, operasi pencarian pun dilakukan sejauh -+ 16,95 nautical mile dan pada pukul 15.00 WIT, Tim SAR gabungan menerima informasi dari Polsek Manipa melaporkan menemukan sesosok jenazah di sekitar Pantai Desa Masawoi dalam keadaan meninggal dunia.

Setelah dilakukan Pengecekan tanbah dia, ternyata jenazah tersebut adalah La Aca nelayan asal Dusun Lirang yang hilang beberapa hari yang lalu.

"Korban pun langsung dievakuasi oleh masyarakat setempat dan dibawa menuju Puskesmas Tomalehu Timur, Pulau Manipa guna ditangani lebih lanjut," tandasnya.

Sebelumnya, La Aca, nelayan asal Dusun Lirang, Desa Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dilaporkan hilang saat melaut, pada Rabu (31/7/2024) sekira pukul 05.00 WIT.

Pria berusia 57 tahun ini diketahui pergi melaut di sekitar perairan Dusun Lirang Kabupaten SBB namun hingga saat ini tak kunjung kembali ke rumahnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Muhamad Arafah, kepada pers, mengatakan pihaknya langsung merespon laporan laka laut tersebut dengan mengerahkan satu unit KN SAR Abimanyu beserta Tim SAR Gabungan, sekitar pukul 13.00 WIT menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi pencarian.

"Namun hingga sore hari pukul 17.00 WIT, upaya pencarian belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," ujar Arafah dalam keterangan persnya kepada media ini, Kamis (1/8/2024).

Arafah mengaku, tim SAR gabungan bersama KN SAR Abimanyu akan bermalam di Kabupaten SBB selama seminggu untuk melakukan pencairan.

Operasi pencarian korban pun dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi hari kedua, Jumat (2/8/2024).

"Upaya pencarian korban hingga sore hari Terus dilakukan Tim SAR Gabungan -+ 6 Nautical Mile dari lokasi kejadian. Selain itu juga ada beberapa nelayan yang melakukan penyisiran menggunakan longboat. Namun untuk hari pertama belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," jelasanya (*)

Editor : Redaksi