Oknum Guru Rudapaksa Siswi di SBT Resmi jadi Tersangka
BERITABETA.COM, Bula — Oknum guru SMP Negeri 40 Seram Bagian Timur (SBT) bernama Jailani Umasugi yang melalukan rudapaksa terhadap siswinya bernama Bunga resmi jadi tersangka.
Hal itu disampaikan Kepala Polisi Resor (Kapolres) SBT, AKBP Alhajat saat menemui masa aksi di depan Polres SBT, Senin (29/9/2025).
Alhajat mengungkapkan, pelaku bernama Jailani Umasugi sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana persetubuhan terhadap anak pada hari Minggu kemarin.
"Beliau (pelaku) sudah tersangka. Beliau sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan hari ini kami keluarkan surat perintah penahanan," ungkap AKBP Alhajat.
Ia menegaskan, perkara yang dilaporkan pada 6 September 2025 itu telah ditangani secara serius oleh Polres SBT.
Dia bahkan mengaku, perkara tersebut sudah dilakukan sesuai prosedur dan secara transparan melalui bukti fisik empat surat yang dikeluarkan pihak kepolisian kepada pihak keluarga.
"Perhara itu sudah kami tangani dengan serius. Untuk transparansi perkara ini, saya kira kami sudah melakukan sesuai prosedur," tegasnya.
Sebelumnya, oknum guru pada SMP Negeri 40 Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang berlokasi di Desa Bula Air, Kecamatan Bula bernama Jailani Umasugi diduga setubuhi siswinya sendiri.
Kelakuan lelaki bejat ini diketahui setelah korban bernama Bunga menceritakan kepada ibu kandungnya yang berinisial AR pada Sabtu 6 September 2025 pekan kemarin.
Ibu kandung korban berinisial AR kepada wartawan di halaman Polres SBT, Rabu (10/9/2025) menuturkan, pada sabtu pekan kemarin, dia melihat kondisi anaknya penuh mencurigakan.
Dia mengungkapkan, sebagai orang ibu, dia berupaya memanggil anaknya dan bertanya tentang kondisi tubuh yang dia rasakan.
"Beta (saya) tanya dia dari hari Sabtu tanggal 6. Beta (saya) bilang mari sini mama tanya. Beta (saya) lihat anak pung (punya) kondisi kaya beda, panggil dia ke sana kaya kaget-kaget, murung begitu," tutur AR.
Ia mengaku, korban sebenarnya ingin menceritakan kejadian yang dialami kepada orang tua, namun dihantui dengan rasa takut.
"Beta (saya) tanya, kalau kau sayang mama deng (dengan) bapak, kasih tahu saja kau pung keluhan. Terus kalau kau sayang kau punya diri, kasih tahu saja. Lalu Dia bilang iyo mama beta (saya) mau kasih tahu tapi beta (saya) takut," akuinya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi