Pasein Covid-19 Asal Buru Minta Maaf Kepada Masyarakat
BERITABETA.COM, Namlea – Pasien 23 Maluku asal Kabupaten Buru berinisial FN menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat di Kabupaten Buru, karena menjadi carrier (pembawa virus) setelah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
FN bersama rekannya mahasiswa asal Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah dinyatakan postif terinfeksi Covid-19 melalui PCR. FN juga mengaku dirinya dalam kondisi sehat walafiat.
Permohonan maaf itu, disampaikan FN dalam suasana santai melalui siaran langsung lewat facebook selama 28 menit, 7 detik, dimulai pukul 20.29 WIT, pada Sabtu malam (2/5/2020).
Mengawali siaran langsungnya, FN yang juga Ketua Forum Mahasiswa Adat (Format) Buru Jakarta ini meyakinkan masyakarat dari lokasi karantina di Penginapan Senyum Bupolo, kalau dirinya yang hasil PCR positif Covid 19, kini dalam keadaan sehat walafiat dan tidak sakit apapun.
Karena itu, ia meminta masyarakat jangan pernah takut, juga jangan pernah panik.
“Marilah kita bersama-sama bergandengan tangan untuk melawan Covid 19 dan menggunakan masker saat di luar rumah, “ajak FN.
FN menjalani karantina di Senyum Napoli sejak tanggal 18 April lalu setelah teman baiknya HM (Mahasiswa NTT) dinyatakan positif Covid-19 dan kini tengah menjalani perawatan di Ambon.
Sebelumnya, dari hasil rapid test FN dinyatakan negatif. Namun, oleh tim kesehatan, FN juga diikutkan saat pengambilan swab tenggorokan tanggal 20 April lalu. Hasilnya diumumkan tanggal 27 April, kalau dirinya juga positif Covid-19 dan diduga tertular dari rekan kontaknya HM.
Sejak itu, dirinya yang sedang menjalani karantina mengaku dihubungi banyak orang yang bertanya dan dijawabnya yang PCR positif itu dirinya.
Walau positif Covid-19, ia mensyukuri nikmat itu dan dianggapnya sebagai ujian. FN sementara waktu belum dapat bersilaturahmi dan tidak dapat berjabat tangan di bulan suci ramadhan karena sedang jalani karantina.
Secara pribadi dan selaku Ketua Format Buru Jakarta, FN juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Buru, atas kasus Covid-19 yang terjadi di daerah itu, dengan kedatangan 22 mahasiswa termasuk HM dari Jakarta.
Ia menegaskan, 22 mahasiswa yang datang dari Jakarta ini tidak tahu kalau salah satu dari mereka menjadi carrier wabah Covid 19 di Kabupaten Buru. Seandainya dari awal sudah diketahui, maka tidak ada yang pulang dari Jakarta.
Untuk itu, FN meminta agar tidak ada lagi stigma buruk di masyarakat, baik itu lewat instagram, facebook yang menuding adik-adik mahasiswa yang datang dari Jakarta ini sebagai pembawa virus. Sebab mereka sudah jalani karantina dan bahkan ada yang langsung diswab dan semua sudah kembali ke kampung halaman setelah dinyatakan sehat.
FN turut bersyukur, karena yang positif Covid-19 hanya dua orang (HM dan FN). ODP juga tinggal tiga orang.
“Mari kita sama-sama bergandeng tangan, kita sama-sama berdoa, kita sama-sama meminta kepada Allah, agar Negeri dibersihkan Covid 19,”gagah FN.
Ia kembali meminta agar semua jangan takut dan jangan panik. Dia menyakinkan lagi, kalau ia di lokasi karantina tetap sehat, tidak pernah batuk.
Sambil menikmati sebatang rokok dan sesekali terlihat meminum susu putih, FN menjelaskan kalau di tempat karantina ia mendapat asupan gizi berupa vitamin dan menu makanan yang bagus.
Bahkan sayur daun kelor juga turut disertai dalam menu makan baginya. Sebagaimana diketahui, daun kelor ini mampu menambah imun tubuh dan diyakini dapat melawan Covid-19.
Menceritakan kembali sejak dikarantina, diambil sampel darah sampai tiga kali dan diswab tenggorokan, kemudian hasil PCR dinyatakan positif, FN mengaku tidak pernah panik.
Kepada beberapa temannya yang menelepon, FN menegaskan, “Walaupun dokter di seluruh dunia sudah menduga takdir kematian kita, tapi jika Allah bilang belum maka belumlah,”
FN mengaku kalau semua orang sudah tahu kalau dirinya positif Corona. Dan ia hanya memohon agar tidak lagi ada yang menggoreng kasusnya itu, baik di media maupun di dunia maya.
Dalam kicauannya ini, ia turut mengingatkan para kades di Kabupaten Buru agar bijaksana dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp. 600.000 per kepala keluarga terdampak wabah pandemik. Dsn harus diberikan selama tiga bulan.
Dalam kicauannya yang lain di dinding FB nya, FN mewanti-wanti agar jangan sampai terjadi penyalahgunaan BLT maupun anggaran Covid 19.
Ia mengancam akan turun ke jalan, melakukan aksi bakar ban di Gedung KPK guna mendesak lembaga penegak hukum ini turun lapangan bersama BPK RI mengaudit dana-dana tersebut. (BB-DUL)
SIMAK JUGA VIDEO DI BAWAH INI :