BERITABETA.COM, Bula — Selama dua pekan terakhir ini PT Perusahaan Listrik Negara [PLN] Unit Layanan Pelanggan [ULP] Bula memberlakukan pemadaman listrik bergilir pada Kecamatan Bula, Bula Barat dan Teluk Waru, Kasbupaten Seram Bagian Timur [SBT]

Pemberlakuan 8 jam menyala dan 8 jam padam ini sangat meresahkan masyarakat di tiga kecamatan itu, terutama para pelaku usaha di Kota Bula sebagai pusat ibukota kabupaten.

Menyikapi hal tersebut, Komisi C DPRD Kabupaten SBT mengundang Kepala PLN ULP Bula untuk mendapatkan alasan terkait dilakukan pemadaman pada tiga kecamatan tersebut.

Apesnya, Kepala PLN ULP Bula sedang berada di luar kota, sehingga diwakilkan oleh sejumlah stafnya dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi C Abdullah Kelilauw di ruang rapat internal, Jumat (19/8/2022).

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten SBT Abdullah Kelilauw saat dikonfirmasi beritabeta.com mengungkapkan, rapat dengan pihak PLN ini tidak mendapatkan kesimpulan.

Pasalnya, sejumlah orang dari manajemen PLN ULP Bula yang diutus menghadiri rapat bersama Komisi C DPRD Kabupaten SBT itu bukan bidangnya untuk menjelaskan terkait alasan  pemadaman listrik bergilir ini.

"Harusnya dari bagian teknik yang menjelaskan, tapi dia tidak ada, kepala PLN juga tidak ada, yang bagian itu juga tidak hadir. Makanya rapat tadi itu detlok lalu ditutup," ungkap Abdullah Kelilauw.

Politisi Partai Keadilan dan Persatuan [PKP] SBT ini berujar, sejak satu pekan ini kepala PLN ULP Bula sedang mengikuti kegiatan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan [Selatan].

Anggota DPRD SBT empat periode ini menjadwalkan pada hari senin mendatang, Komisi C akan memanggil pihak yang berkompeten untuk memberikan penjelasan lengkap kepada DPRD.

"Kita jadwalkan kembali, mungkin hari senin kita jadwalkan lagi," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Kabupaten [DPK] PKP Kabupaten SBT itu.

Kendati demikian, dia mengaku pada rapat tadi telah diambil langkah-langkah cepat sebagai antisipasi kerusakan pada tiga unit mesin dengan dilakukan suplay dari PLN Kobisonta, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah.

Dimana, pada Sabtu hari ini dilakukan suplay dari Kobisonta sebanyak 300 kW pada mesin unit satu dan pada hari Minggu besok ditambah kembali 600 kW pada mesin unit dua.

"Tidak halangan besok [hari ini] suplay dari Kobisonta itu 300 kW. Kalau masuk 300 itu berarti defisitnya semakin berkurang, tinggal 800 kW. Tanggal 21 Agustus itu unit dua masuk lagi 600 kW, jadi rencana sampai besok itu kita defisitnya tinggal 200 kW. Mudah-mudahan ini sesuai rencana supaya tiga hari kedepan pemadamannya semakin kecil," akuinya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi