Pemkab SBT Konsisten Terus Mendorong Penguatan Pendidikan Karakter

BERITABETA.COM, Bula — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Timur (SBT) konsisten untuk terus mendorong penguatan pendidikan karakter bagi para pejar di daerah ini.
Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) SBT, Ramli Sibualamo saat membuka pelatihan Guru dan Siswa Berbasis Keluhuran Budi di Hotel Mutiara Bula, Selasa (1/7/2025) mengungkapkan, hal ini sejalan dengan visi Kabupaten SBT yaitu 'terwujudnya masyarakat SBT yang sehat, cerdas, sejahtera dan berbudi luhur'.
"Pemerintah kabupaten SBT secara konsisten terus mendorong penguatan pendidikan karakter, maka program seperti ini menjadi mitra strategis bagi kami dalam membangun pendidikan yang holistik," ungkap Fachri Husni Alkatiri.
Fachri sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Forum Kader Pengembangan Moral Etika Pemuda Indonesia (DPD FKAPMEPI) SBT yang telah menyelenggarakan pelatihan Guru dan Siswa Berbasis Keluhuran Budi.
Menurutnya, ini bukan sekedar pelatihan biasa, tetapi sebuah ikhtiar mulia dalam membangun karakter generasi penerus bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur.
"Atas nama pribadi, pemerintah daerah, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada DPD FKAPMEPI yang telah menggagas dan melaksanakan kegiatan ini," ucapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menerangkan, di tengah arus globalisasi saat ini, kita menyaksikan bagaimana nilai-nilai moral dan budi pekerti mulai tergerus.
Untuk itu kata dia, pendidikan karakter tidak bisa lagi dipandang sebagai pelengkap, melainkan menjadi poros utama dalam proses pendidikan itu sendiri.
"Guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam perilaku, sikap dan kepribadian. Begitu pula dengan siswa, mereka bukan sekadar pelajar, tapi calon pemimpin masa depan yang harus ditempa dengan integritas, empati dan tanggungjawab sosial," terangnya.
Ia menilai, pelatihan ini sangat strategis, karena melalui pendekatan berbasis keluhuran budi, kita menanamkan kembali nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan, toleransi, disiplin, serta rasa hormat kepada sesama dan kepada orang tua dan guru.
"Saya berharap pelatihan ini tidak berhenti pada tataran teori dan seremonial semata, namun benar-benar menjadi proses transformasi dalam praktik pendidikan kita sehari-hari, baik di ruang kelas maupun di lingkungan masyarakat," pungkasnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi