Pemprov Maluku dan IAS Matangkan Ekspor 20 Ton Ikan Kerapu Hidup ke Hongkong

"Ekspor ini merupakan tahap ekspor langsung perdana, yang direncanakan sekali dalam dua Minggu dan dibuka oleh ikan kerapu. Namun tidak menutup kemungkinan selanjutnya sekali seminggu"
BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku berencana akan melakukan ekspor komoditas perikanan Maluku ke Negera Hongkong.
Kegiatan ekspor ini dilakukan langsung dari Ambon (direct export) melalui udara, khususnya untuk komoditi ikan kerapu hidup dengan volume mencapai 20 ton pada September 2025 mendatang.
Rencana kegiatan ekpor ini telah dimatangkan bersama PT Integrasi Aviasi Solusi (IAS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada dibawah Danantara saat bertemu Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Abdullah Vanath di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Kamis (28/8/2025).
Direktur PT IAS, Muchdian Muchlis menyebut, direct export 20 ton ikan kerapu telah dipastikan dilakukan pada 13 September mendatang, menggunakan pesawat cargo carteran, bukan pesawat komersil.
"Insya Allah tanggal 13 September kita akan ekspor 20 ton ikan kerapu. Langsung ke negara Hongkong. Jadi langsung Ambon, Maluku ke Hongkong," tandas Muchlis.
Dikatakan, ekspor ini merupakan tahap ekspor langsung perdana, yang direncanakan sekali dalam dua Minggu dan dibuka oleh ikan kerapu. Namun tidak menutup kemungkinan selanjutnya sekali seminggu.
Karena itu dia berharap Pemprov Maluku bisa mensuport komoditas-komoditas lainnya, selain ikan kerapu. Demikian pula dapat membuka pasar ekspor ke negara lain yang punya peluang terhadap komoditas asal Maluku seperti China.
"Tahap awalnya hongkong. Tapi tadi kita juga minta untuk bisa dibuka juga nantinya ke China karena pasarnya juga lumayan besar," tandas Muchlis.
Sementara di pemerintah Cina sendiri untuk ikan yang dari Indonesia ada beberapa jenisnya yang banyak di Ambon-Maluku, belum ada ijinnya. Hanya baru beberapa jenis ikan saja yang sudah kantongi ijin.
"Untuk kita meminta dukungan dibukakan juga supaya volume ekspornya lebih tinggi. Jadi tidak hanya ikan kerapu tapi empat jenis ikan yang cukup banyak di Ambon juga diekspor kesana," pinta Muchlis.
Kehadiran IAS tugasnya jelas, yaitu untuk memotong dan menurunkan biaya logistik nasional. Sehingga dibangunlah 9 hap untuk cargo yang beberapa area cargo itu fokus kepada komoditas masing masing daerah. Salah satunya Ambon-Maluku, IAS berfokus di Marine product.
"Ini sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto lewat Asta Cita. Selaras pula dengan Sapta Cita Gubernur Maluku poin ke-6," terang Muchlis.
Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath menyatakan, Pemprov Maluku menyambut baik rencana ekspor perdana komoditas perikanan dari Ambon ke Hongkong.
Menurutnya, program ini merupakan terobosan yang diharapkan dapat mendorong produk perikanan Maluku masuk ke pasar global.
"Prinsipnya, Pemprov Maluku menyambut baik terobosan ini," ujar Vanath.
Dikatakan, dirinya telah menyampaikan pesan dari Gubernur, bahwa segala hal yang berhubungan dengan perizinan di Maluku, baik dari Pemprov maupun instansi lain seperti Bea Cukai dan Imigrasi, akan dikoordinasikan Pemprov Maluku untuk mempercepat dan memastikan program ini berjalan lancar.
Karena itu, Wagub Maluku meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait secara teknis akan mengurus komoditas, terutama di sektor perikanan. Sebab program ini diharapkan dapat menambah semangat para nelayan dan pelaku budidaya perikanan di Maluku.
"Kami juga akan mendorong sektor budidaya untuk memastikan ketersediaan pasokan ekspor sesuai dengan jadwal penerbangan," pungkasnya.
Langkah direct export 20 ton ikan kerapu oleh PT IAS dan Pemprov Maluku melalui jalur udara menjadi solusi atas keterlambatan dan kendala kualitas yang kerap terjadi jika pengiriman dilakukan lewat jalur laut (*)
Editor : Redaksi