BERITABETA, Ambon – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku akan mengembangkan pola pendidikan berbasis informasi dan teknologi (IT). Pola pendidikan ini dikembangkan untuk menjawab kekurangan sumber daya manusia (SDM) di bidang IT.

Sebagai langkah awal Gubernur Maluku, Said Assagaf secara resmi telah melaunching pengembangan pendidikan berbasis IT di  yang berlangsung di SMK Negeri 7, Kota Ambon, Senin (05/11/2018).

Menurut Gubernur, salah satu tantangan untuk memajukan dunia pendidikan dewasa ini yaitu, perlunya pembangunan jaringan pendidikan berbasis IT. IT, kata dia, sangat mendukung aspek transparansi pengelolaan dan informasi sekolah, sekaligus memperpendek rentang kendali pengawasan sekolah.

Dijelaskan, pembangunan jaringan pendidikan berbasis IT dengan wujud pengembangan aplikasi sistim informasi integras pendidikan, akan memudahkan stakeholder pendidikan termasuk orang tua/wali murid untuk setiap saat dapat memonitoring perkembangan pendidikan anak-anak mereka.

Begitu juga, Wali murid dapat segera mengetahui absensi siswa, tugas rumah yang diberikan oleh setiap guru, termasuk nilai setiap mata pelajaran.

Selain itu, kata Assagaff dengan adanya program, aplikasi sistem Iiformasi integrasi pendidikan, siswa juga dapat melihat dan membaca langsung tentang petsiapan bahan kisi-kisi ujian setiap mata pelajaran yang akan diujikan setiap ujian harian sekolah.

“Aplikasi ini juga menyediakan bahan kisi-kisi persiapan ujian akhir nasional pada setiap mata pelajaran yang akan diujikan bagi siswa yang akan menghadapi ujian nasional, dan juga aplikasi juga  menyajikan program khusus penilaian guru dan wali murid secara kognitif, afektif, dan psikomotorik bagi setiap siswa nantinya.” jelas Gubernur.

Dikatakan, era digital dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, haruslah dapat merubah cara pandang guru terhadap proses pembelajarannya.

Belajar di era digital tidak lagi terbatas pada dinding-dinding ruang kelas, dengan waktu yang diatur, melainkan belajar tanpa batas ruang dan waktu.

“Belajar hari ini adalah belajar tentang masa depan, belajar tentang kompetisi dan daya saing. Karena itu guru saat ini adalah guru yang tidak boleh tidak bisa komputer. Guru yang hampa akan teknologi tidak akan mampu menanamkan daya kritis kepada murid untuk menjadi manusia revolusioner.” kata Assagaf.

Gubernur Maluku juga mengingatkan, satu hal kepada para guru atau pendidikan di negeri ini. Seiring dengan tantangan dan tuntutan,  agar kemampuan penguasaan terhadap teknologi IT yang baik, tetapi hati atau jiwa tidak boleh termekanisasi dan kaku seperti mesin atau robot, yang menyebabkan kehidupan menjadi individualistik dan teralenisasi dari kehidupan sosial.

Untuk itu, dirinya berharap dengan pembangunan jaringan ini, sekolah SMA/SMK di Maluku dapat lebih menerapkan manajemen pendidikan modern.

“Gurunya berinovasi mengembangkan model-model pembelajaran berbasis teknologi, siswa termotivasi menemukan sumber belajar dan orang tua/masyarakat, semakin terpacu membantu pengembangan pendidikan berkualitas di sekolah,”pungkas Gubernur. (BB-DIO)