BERITABETA.COM, Jakarta - Jumlah kasus sifilis alias raja singa di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam 5 tahun terakhir, dari 12-an ribu jadi 20-an ribu kasus.

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, terdapat 10 provinsi di Indonesia dengan angka kasus terbanyak.

Jumlah kasus penykit raja singa terbanyak ada di Provinsi Papua dengan jumlah 3.864 kasus. Kemudian Provinsi Jawa Barat dengan jumlah kasus 3.186.

Di urutan ketiga jumlah terbanyak ada di Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 1.897, kemudian disusul Provinsi Papua Barat dengan jumlah kasus 1.816. Di posisi kelima terdapat Provinsi Bali dengan jumlah kasus 1.300 kasus. Kemudian Provinsi Banten dengan jumlah kasus 1.145.

Selanjutnya Provinsi Jawa Timur dengan jumlah kasus 1.003, Provinsi Sumatera Utara 770n kasus, Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah kasus 708 dan yang terakhir Provinsi Maluku dengan jumlah kasus sebanyak 594.

 

 

Apa itu Sifilis?

Sifilis adalah penyakit pada organ reproduksi wanita maupun pria yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit tersebut dapat menular apabila seseorang melakukan aktivitas seksual dengan penderitanya.

Raja singa atau sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual atau IMS yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Umumnya, sifilis adalah penyakit yang diawali dengan luka di sekitar alat kelamin, dubur, ataupun mulut. Awal kemunculan luka tersebut cenderung tidak disertai dengan rasa nyeri.

Karena lukanya tidak terasa nyeri, sifilis kadang tidak langsung disadari oleh penderitanya. Walau begitu, penderita sifilis tersebut tetap bisa menularkan infeksinya ke orang lain.

Apabila tidak ditangani sesegera mungkin, sifilis berisiko menyebabkan komplikasi penyakit lain, seperti kerusakan jantung, tumor, infeksi HIV, dan gangguan kehamilan serta persalinan bagi ibu hamil.

Penyebab Sifilis

Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah jenis Treponema pallidum. Bakteri tersebut menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, maupun mulut.

Penularan sifilis dipicu oleh aktivitas seksual yang dilakukan oleh penderitanya, seperti penetrasi, seks oral, atau seks anal.

Karena itulah, sifilis adalah penyakit menular yang dapat dicegah dengan menggunakan alat pengaman, seperti kondom, saat melakukan aktivitas seksual.

Selain itu, sifilis adalah penyakit yang juga berpotensi ditularkan dari ibu penderita ke bayinya. Sifilis bawaan pada bayi baru lahir disebut dengan istilah sifilis kongenital.

Kondisi sifilis kongenital pada bayi dapat dikurangi risikonya dengan mengobati penyakit tersebut sebelum ibu hamil memasuki umur kehamilan 4 bulan (*)

Editor : Redaksi