BERITABETA.COM, Wetar – Dua perusahaan pertambangan tembaga katoda di Pulau Wetar - Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), PT. Batutua Kharisma Permai dan Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR), terus intens menjalin kemitraan dengan pelaku usaha di wilayah setempat.

Selain membina dan menyerap hasil produksi berupa peternakan ayam pedaging warga di Desa Lurang dan Desa Uhak, Kecamatan Wetar Utara, hal yang sama juga dilakukan dengan menyerap hasil produksi tahu dan tempe yang diproduksi warga kedua desa tersebut.

Dino Musida, Bagian Komunikasi BKP-BTR kepada beritabeta.com Minggu  (13/6/2021) menjelaskan, penyerapan hasil produksi tahu dan tempe yang dihasilkan pelaku usaha di kedua desa ini, merupakan upaya pemenuhan pangan bagi karyawan di kedua perusahaan tersebut.

“Jadi selain untuk memastikan adanya pasar dari hasil produksi pelaku usaha ini, pembelian tempe dan tahu dilakukan untuk pemenuhan pangan bagi karyawan,” ungkapnya.

Selain tahu dan tempe, kata dino, hampir sebagian besar kebutuhan pangan karyawan di dua perusahaan itu diserap dari hasil produksi masyarakat setempat. Sebelumnya, perusahaan pertambangan dan produksi tembaga di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, itu juga membeli sayuran, ikan dan daging dari masyarakat di dua desa tersebut.

“Desa Uhak dan Desa Lurang memang bertetangga dengan BKP-BTR. Tahu dan tempe dibuat oleh pengrajin ini merupakan binaan BKP-BTR melalui program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM),” tandas Dino.

Ia mengakui, pihaknya sudah melakukan kerjasama sebagai pemasok komoditi lokal sejak awal BKP-BTR beropersi. Para pengrajin difasilitasi dengan peralatan membuat tahu dan tempe oleh BKP-BTR dan juga dilatih oleh instruktur yang didatangkan dari luar daerah.

“Untuk bahan baku seperti kedelai kita datangkan dari Kupang.  Hasilnya, produk mereka pada jadwal tertentu diserahkan ke Prasmanindo Boga Utama (PBU), jasa kontraktor  catering mitra BKP-BTR untuk penyediaan makan ratusan karyawan disini,” uranya.

PBU pula, lanjut Dino,  yang membeli tahu-tempe sebagai pasokan lokal melalui Yayasan Ama Kefe di Uhak dan Yayasan Ina Rifa di Lurang. Kedua yayasan inilah yang menaungi para pembuat tahu dan tempe (BB-DIO)