BERITABETA.COM, Namlea – Wakil rakyat asal Partai Demokrat dari Pulau Buru Jafar Nurlatu S.Ag, M.Ag mendesak Gubernur Maluku Said Assagaf  agar  segera membuka tambang rakyat di Gunung Botak, Kabupaten Buru.

Penutupan kawasan tambang Gunung Botak dinilai telah berdampak luar biasa bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup di kawasan tambang. Mereka kehilangan mata pencaharian dan tidak ada solusi konkrit dari pemerintah provinsi.

“Mereka butuh biaya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, membiayai pendidikan anak-anak yang masih berada di perguruan tinggi,” kata Jafar dalam jumpa persnya yang digelar, Kamis (24/1/2019).

Menuruntnya, sebelum ada tambang Gunung Botak, masyarakat hanya menggantungkan hidup di usaha ladang. Hasil  yang mereka peroleh, hanya mampu mencukupi hidup sehari-hari dan banyak yang gagal menyekolahkan anak mereka ke SLTA apalagi sampai ke perguruan tinggi.

Namun sejak tambang emas ditemukan akhir tahun 2011 lalu, akui dia, telah memberi berkah melimpah bagi masyarakat adat. Kehidupan mereka berobah, mulai dari perumahan yang layak hingga anak-anak mereka juga bisa menempuh pendidikan tinggi hingga di Pulau Jawa.

“Saat ini berkah melimpah itu seakan terpotong, akibat adanya kebijakan menutup paksa tambang Gunung Botak  oleh Gubernur Said Assagaff. Dan tanpa ada solusi atau jalan keluar bagi masyarakat adat,”bebernya.

Jafar juga membeberkan fakta, kalau sejak tambang ditutup, hingga kini belum ada solusi yang konkrit dari pemerintah Provinsi Maluku  untuk merehabilitasi lingkungan yang katanya tercemar di sekitar tambang.

Lokasi tambang itu dibiarkan begitu saja. Bahkan berhembus info di masyarakat kalau lokasi tambang ini akan dikelola oleh koorporasi diantaranya PT Aneka Tambang (Antam).

Diungkapkannya, pesan lewat aparat yang turun ke masyarakat, katanya pemerintah sedang menggodok regulasi terkait tambang rakyat. Namun ,  dia berharap, sambil menunggu keluarnya regulasi, sebaiknya pemerintah membuka tambang rakyat di Gunung Botak.

“Ini demi kepentingan masyarakat adat yang sudah bertahun-tahun menggantungkan hidup mereka di usaha tambang,”pinta Jafar.

Akui dia, kalau sekarang ini sudah ada kesadaran sosial, ada kesadaran masyarakat adat untuk menjaga lingkungannya.

“Ada kelompok masyarakat sadar lingkungan, dimana masyarakat mulai sadar tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti merkuri, kemudian menggalang rekan-rekan untuk menyerahkannya secara sukarela kepada aparat kepolisian,”tandas Jafar.

“Soal PT Antam akan masuk, itu soal lain.Itu urusan pemerintah dengan Antam.Namun tambang rakyat di GB harus tetap ada.Jangan sampai rakyat disongkirkan untuk kepentingan koorporasi,”tambah Jafar.

Ditegaskan lagi, apapun yang terjadi GB sebaiknya dibuka untuk tambang rakyat.Apalagi gubernur terpilih sudah janjikan itu di hadapan masyarakat.

Tambang harus dibuka dengan pengawasan dan kontrol ketat dari pemetintah dan aparat terkait, sehingga tidak terjadi lagi penyalahgunaan bahan kimia berbahaya di daerah ini, sebab selama ini tidak ada kontrol peredaran. bahkan terkesan ada yang beking.(BB- DUL)