“Saya bersyukur karena tanah disini subur, warnanya hitam. Kami juga berternak sapi, jadi kotorannya sebagai pupuk. Kami juga sudah membagi lahan yang diolah, yang ditanam juga beda-beda dalam soal produksi dan pemasaran,” katanya.

Untyuk lahan, kata Bupati KKT ini,  sudah ia miliki sejak tahun 2007. Meski demikian, dirinya tetap memberi kesempatan kepada masyarakat Ilingei, termasuk pemilik lahan sebelumnya untuk berkebun bersama-sama.

“Pemilik lahan lahan sebelumnya masih berkebun disini, meskipun sudah menjadi milik saya sejak tahun 2007. Saya ingin mereka bersama-sama mengembangkan profesi ini agar bisa membantu hidup mereka,” tandasnya.

Petrus memang dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Sebelum menjabat sebagai  Bupati, bapak dari lima anak ini, memiliki karier yang sangat menjanjikan, namun itu tidak serta merta menghilangkan kebiasaanya sebagai anak petani.

Sebelum menjabat Bupati KKT, Petrus Fatlolon pernah menjalani karis sebagai  Administrator pada Kontraktor MIGAS di Bula Tahun 1998, Materialman pada Kontraktor MIGAS Tahun 1999, Paymaster pada Kontraktor MIGAS Tahun 1990 – 1992 dan  Project Administrator – Paranada Tahun 1993.

Bukan hanya itu, suami dari Ny. Joice Fatlolon/Pentury ini, juga menjabat sebagai Asst Coordinator pada Kontraktor MIGAS Tahun 1994, Project Coordinator Contr MIGAS Tahun 1995, Senior Representatice Canadian Petrolium Tahun 1996, Project Manager Kontraktor MIGAS Tahun 2000, GS Manager Kontraktor MIGAS Tahun 2001, Penanggung jawab Project International Seismic Survey MIGAS di Negara Brunei Darusalam, Tahun 2007 – 2008.

Pengalaman kerjanya yang begitu Panjang, membuat pria yang biasa disapa Piet ini, selalu ingat akan masa-masa sulit seperti saat ini, dengan terus membenahi apa yang dinilai penting bagi kemajuan masyarakat di KKT.

Mengakhiri bincang-bincang bersama beritabeta.com, Fatlolon mengimbau agar  masyarakat Tanimbar tetap ikhtiar menjaga kesehatan dengan meningkatkan imun tubuh dan tetap bekerja untuk memenuhi ketahanan pangan keluarga.

“Ketahanan pangan yang cukup dan  menambah penghasilan keluarga di masa pandemi adalah hal yang penting. Makanya harus kita isi dengan hal-hal positif seperti memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan tidur dengan budidaya tanaman selama masa pandemi Covid-19 ini," himbaunya (*)

Pewarta : dhino pattisahusiwa