BERITABETA.COM, Masohi -  Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) menjadi salah satu wilayah di Provinsi Maluku yang kerap dilanda bencana alam baik gempa bumi dan tsunami.

Melihat potensi ini, Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng), Muhamat Marasabessy meminta agar hal penting yang harus menjadi perhatian sebagai bentuk upaya meminimalisir dampak bencana dalam skala nasional, adalah kesiapsiagaan dan kewaspadaan sebelum bencana.

“Gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang tidak bisa dipisahkan yang mana potensi bencana tertinggi yang sering terjadi di Malteng adalah gempa. Saya berharap kegiatan Penyusunan Draft Rencana Kontigensi Gempa Bumi dan Tsunami ini, menjadi dasr untuk langkah mengantisipasi dan meminimalisir jika nantinya terjadi bencana,” kata Marasabessy dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Malteng, Nova Anakotta saat membuka Workshop Penyusunan Draft Nol Rencana Kontingensi Gempa Bumi Dan Tsunami di Masohi,  Selasa (23/05/2023).

Dalam kegiatan yang digelar  di Lounussa Beach Hotel, itu Marasabessy berharap Workshop ini dapat membantu memudahkan Pemerintah Daerah sebagai dasar acuan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi bencana alam. Khususnya gempa bumi dan tsunami di wilayah Kabupaten Malteng.

 

 

“Tentu kita berharap kedepan masyarakat dapat mengerti dan mampu melakukan penyelamatan/evakuasi apabila terjadi bencana,” bebernya.

Dikatakan, gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang tidak bisa dipisahkan yang mana potensi bencana tertinggi yang sering terjadi di Malteng adalah gempa.

“Kegiatan Penyusunan Draft Rencana Kontigensi Gempa Bumi Dan Tsunami ini, paling tidak ada dasar untuk langkah mengantisipasi dan meminimalisir jika nantinya terjadi bencana,” ungkap Marasabessy.

 

Alumnus Universitas Iqra Buru ini menjelaskan pentingya dokumen-dokumen kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana harus disiapkan, sehingga ketika terjadi bencana, ada acuan yang bisa digunakan.

Menurutnya karena dalam dokumen tersebut ada sistem komando, letak posko, sumber daya yang dimiliki, penyebaran dan koordinasi.

“Penyusunan Rencana Kontigensi ini penting untuk segera kita rumuskan bersama untuk menghasilkan Rencana Kontigensi yang berbentuk dokumen yang akan didorong menjadi regulasi sebagai legalisasi dari dokumen dan komitmen untuk melaksanakan apa yang sudah direncanakan dan disusun dalam Rencana Kontigensi,” ungkap Marasabessy.

Workshop Penyusunan Draft Nol Rencana Kontingensi Gempa Bumi Dan Tsunami ini juga diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam tindak-lanjut serta melakukan langkah-langkah strategis mitigasi bencana secara Nasional maupun Kabupaten Maluku Tengah (*)

Pewarta : Edha Sanaky