Demi kepentingan dan kemajuan serta kesejahteraan perawat, maka perawat harus berpikir lebih luas dan ikut berperan aktif dalam perpolitikan di Indonesia.

Kehadiran perawat dalam panggung politik terkhususnya di parlemen menjadi satu kekuatan baru bagi profesi perawat untuk memperjuangkan aspirasinya secara langsung dan lebih dekat, melihat aspirasi yang dititipkan kepada selain perawat belum maksimal diperjuangkan, bahkan sama sekali tidak disuarakan.

Bertepatan di hari yang bersejarah ini; Hari Ulang Tahun Perawat Nasional Indoneisa sebagai bentuk refleksi, di usia 47 tahun perawat sudah seharusnya berfikir kritis dan berparadigma luas, bahwa profesi perawat juga memiliki peran aktif dalam dunia politik, tidak sekedar politik pasif. Sebab jika hanya sekedar pasif maka akan sulit mewujudkan harapan dan impian perawat.

Panggung politik adalah tempat mengaktualisasikan kemampuan perawat dan ikut berpartisipasi secara aktif melakukan perubahan dan perbaikan serta memajukan profesi perawat dalam birokrasi dan pemerintahan. Sejalan dengan itu posisi dan peran strategis organisasi profesi sangat diharapkan.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai wadah berhimpunan nya seluruh perawat seharusnya memiliki peran yang sama dalam melahirkan Perawat Politisi / nurse politician.

Diharapkan dengan adanya perwakilan perawat di Parlemen baik di tingkat Nasional maupun di setiap daerah kabupaten/kota mampu menjadi representasi sejawat untuk berdialektika, dan ikut serta merumuskan keputusan dengan pemerintah. Sehingga terciptanya produk regulasi atau kebijakan yang akomodatif terhadap profesi perawat.

Langkah inilah yang saya sebut sebagai bagian dari kontribusi nyata perawat dan panggung politik (***)