Sampah Makin Tak Terkendali di Perairan Teluk Ambon, Ini 8 Wilayah Sumber Sampah

"Sungai-sungai yang berada pada pemukiman padat dimanfaatkan masyarakat untuk membuang limbah, misalnya kawasan Air Putri, Batu Capeo, Batu Gajah, Skip, Batu Merah, Tantui, Galala, Passo, Wailela, Wayame dan Poka," ujar Daniel.
Sehari Bisa 5 Ton Sampah
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon menyebutkan kegiatan pembersihan sampah terus dilakukan di wilayah perairan Teluk Ambon.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (LHP) Kota Ambon Lucia Izaak mengatakan, kegiatan pembersihan laut Teluk Ambon dari sampah telah menjadi aktivitas rutin setiap hari demi menjaga kebersihan dan keindahan Teluk Ambon.
Operasi pembersihan sampah di Teluk Ambon dilakukan dengan menerjunkan empat kelompok dengan menggunakan armada speedboat. Empat kelompok ini bekerja menyisir peraiaran Teluk Ambon untuk mengangkut berbagai jenis sampah yang ditemukan di perairan tersebut.
“Kegiatan ini sudah lama dilakukan, jadi setiap hari itu ada empat kelompok yang bertugas mengangkut sampah-sampah di laut dengan speedboat,” kata Lucia di Ambon.
Sampah-sampah yang diangkut dari laut kemudian dikumpulkan di karung dan dibawa petugas ke tempat akhir pembuangan sampah di Kota Ambon.
Dia mengatakan, meski dalam kondisi pandemi corona saat ini, petugas kebersihan tetap bekerja seperti biasa untuk membersihkan Teluk Ambon setiap hari.
Dalam melaksanakan tugas, para petugas juga ikut menerapkan protokol kesehatan pencegahan corona. Dalam sehari, sampah yang berhasil diangkut petugas kebersihan dari laut Teluk Ambon bisa mencapai lima ton.
“Sehari itu bisa sampai 5 ton. Biasanya keliling Teluk Ambon dan mereka kemudian ke lokasi sumber sampah seperti di muara sungai dan juga di kawasan Pasar Mardika dan Batu Merah, jadi setelah diangkut nanti ditaruh di konteiner yanga ada di situ sebelum dibawa ke lokasi akhir pembungan sampah,” ungkap dia.
Dia menambahkan, sesuai kewenangan, seharusnya kegiatan pembersihan sampah laut di Teluk Ambon tidak lagi menjadi kewenangan Pemerintah Kota Ambon. Namun, karena dinas LHP Provinsi Maluku tidak memiliki armada, sehingga kegiatan itu dilakukan pihaknya (BB-DIO)