Sekda Maluku : Soal Data Covid-19 Malteng Hanya Miskomunikasi
BERITABETA.COM, Malteng – Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Kasrul Selang akhirnya menanggapi pernyataan Bupati Maluku Tengah (Malteng) Tuasikal Abua terkait data jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Malteng yang disebut tidak valid.
Tudingan orang nomor satu di Kabupaten Malteng bahwa data yang dilansir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Provinsi Maluku untuk jumlah pasien Covid-19 di Malteng, dinilai hanya miskomunikasi (kesalapahaman).
“Ini hanya miskomunikasi saja. Kita merilis data jumlah pasien berdasarkan laporan resmi dari Gugus Covid-19 di tiap kabupaten. Jadi contohnya, pasien sembuh di rumah sakit, Gustu Covid-19 setempat kadang-kadang belum melapor ke kita. Jadi yang kami pegang itu surat resmi terkait data Covid-19 dari Gustu Covid-19 Malteng,”kata Kasrul yang juga menjabat Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Maluku kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (1/9/2020).
Kasrul menjelaskan, saat ini data Covid-19 Malteng yang diterima, dari jumlah 34 orang sudah menjadi 29. Untuk datanya mungkin ada yang menjalani karantina di rumah, sehingga pihaknya menunggu surat resmi dari dinas.
“Sekarang dari data Covid Malteng 34 sudah menjadi 29. Untuk datanya kami menunggu surat resmi dari dinas. Kalau via WhatsApp saja kami belum bisa pastikan, harus ada surat resmi,”jelasnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, Bupati Tuasikal Abua mengklaim tak ada lagi pasien terkonfirmasi dan suspek Covid-19 di Kabupaten Maluku Tengah.
Covid-19 di Malteng, kata Tuasikal sudah nihil, Abua pun meluruskan data yang dilansir GTPP Covid-19 Provinsi Maluku terkait perkembangan virus corona di Maluku Tengah.
“Saat ini sebaran kasus Covid-19 di Maluku Tengah masih tercatat. Padahal, kota Masohi saat ini tidak ada lagi pasien yang positif Covid-19. Di rumah-rumah sakit juga tidak terdapat pasien yang terdampak. Ada 3 orang, tapi masih di -rapit test belum dilakukan swab,” kata Tuasikal Abua kepada wartawan di Pendopo Bupati Malteng, Kamis (27/8/2020).
Menurut Abua, selain di Kota Masohi, di Rumah Sakit Umum (RSU) Saparua dan Banda sudah tidak ada lagi pasien yang terpapar Covid-19. Hal yang sama juga terjadi di RSUD Tulehu dan Jazirah.
Beberapa bulan lalu ada 8 orang yang terpapar Covid-19, tapi sudah dinyatakan negatif. Sekarang tersisa 23 orang yang sedang menjalani perawatan.
“Faktanya tidak ditemukan 34 orang yang disebut terpapar Covid-19. Jadi data dari Pemprov Maluku tidak valid,” pungkas Abua (BB-YP)