Seleksi Calon Kakanwil Kemenag Maluku, Pansel Jangan Pilih “Kucing dalam Karung”
BERITABETA.COM, Ambon – Panitia Seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkup Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI, tengah melaksanakan seleksi terbuka untuk 19 formasi termasuk jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Hasil seleksi administrasi, Pansel telah melololoskan 129 orang calon pejabat pimpinan tinggi pratama. Termasuk sembilan [9] orang calon Kepala Kantor Wilayah atau Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Sembilan orang calon Kakanwl Kemenag Maluku ini awalnya harus menjalani tes assessment pada 09, 10 hingga 11 Maret 2022. Tapi, jadwal tersebut diubah oleh Pansel dengan menggelar lebih awal tes penulisan makalah.
“Karena ada jabatan Kepala Biro AUAK IAHN Provinsi Bali belum terisi sehingga pansel memperpanjang waktu pendaftaran untuk jabatan dimaksud pada 9 Maret 2022 kemarin,” kata sumber terpercaya di lingkup Kemenag RI, saat dihubungi Beritabeta.com melalui telepon selelur Rabu malam, (09/03/2022).
Ia menjelaskan, sembilan orang calon Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku tersebut akan ikut tahapan tes assessment [bakat], pasca tes penulisan makalah. Jadwalnya akan ditentukan nanti oleh pansel.
“Tes assessment ini berupa psikotes, uji kompetensi dan lain-lain,” jelas sumber tersebut sembari meminta namanya tak perlu dipublikasikan oleh Beritabeta.com.
Peserta, lanjut dia, akan mengikuti tes penulisan makalah pada 14 Maret 2022. “Tes ini dilaksanakan oleh Pansel yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof Dr Nizar Ali,” terangnya.
Ia berujar, tes assessment berlangsung selama tiga hari. Setelah itu, peserta mengikuti tes wawancara sekaligus presentasi makalah pada 19 – 20 Maret 2022. "Insha Allah prosesnya berjalan lancar dan tentunya pansel professional,” katanya.
Adapun sembilan orang calon Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku lima orang diantaranya adalah ASN yang berasal dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Maluku.
Adalah; Abdul Kahar (Balai Diklat Kanwil Kemenag Provinsi Maluku), Muhamad Yasir Rumadaul, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Maluku di Kota Ambon.
Muhammad Hanafi Rumatiga, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Taslim Tuasikal, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Maluku Tengah, dan Yamin, Kepala Bidang Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Maluku/Plt Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Lalu empat orang lainnya dari luar Kanwil Kemenag Maluku. Yaitu Amar Manaf, Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Maluku Utara tahun 2019. Amir Tomagola, Kepala Kantor Kemenag Kota Ternate, Salmin Abd Kadir, Kabid Bimas Islam Kemenag Maluku Utara, dan Mansur.
Prioritaskan Anak Daerah
Terkait dengan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemenag RI, publik di Maluku berharap prosesnya harus sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Dalam prosesnya, Pansel jangan seperti memilih kucing dalam karung,” tandas Idham Sangadji, Sekretaris Solidaritas Nasionalis Peduli Rakyat [SNIPER] kepada Beritabeta.com Rabu, (09/03/2022).
Idham mengingatkan Pansel untuk mengedepankan integritas selaku abdi negara yang baik. Pansel juga dituntut untuk berada di tengah alias netral [independent].
Ia berharap, seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama khususnya jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku tersebut jangan formalitas belaka.
Dia menekankan, Pansel patut menghasilkan pemimpin yang berkualitas agar dapat menakhodai Kanwil Kemenag Provinsi Maluku dengan baik.
Alasannya, Kakanwil Kemenag merupakan jabatan strategis selaku perpanjangan tangan Menag di daerah, untuk mengurus kepentingan berbagai [ragam] umat beragama di wilayah provinsi yang kental dengan budaya pela dan gandong tersebut.
Olehnya itu Idham meminta, Pansel tidak melahirkan figure Kakanwil Kemenag Maluku yang hanya mementingkan diri sendiri apalagi kelompok tertentu semata.
Menurut dia, leader atau figure pemimpin yang ‘ditelorkan’ pada seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama level eselon II itu, selain memiliki kecerdasan, harus orang yang beramanah.
“Figure yang akan menduduki job Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku harus betul-betul orang yang berkualitas. Tidak kerja asal-asalan. Dia harus mampu menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih,” tegasnya.
Untuk melahirkan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku yang berkulaitas, kata Idham, hal tersebut tergantung kerja Pansel.
Karena, kata dia, hasil seleksi nanti dibawa dan diserahkan oleh Pansel kepada Menteri Agama [Menag], Yaqut Cholil Qoumas.
“Biasanya kan begitu. Seluruh proses dilakukan pansel. Hasilnya diserahkan ke Menag. Lalu tiga nama yang diusulkan nati oleh pansel, satu orang kemudian ditentukan dan ditetapkan oleh Menag sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku,” ulasnya.
Di samping itu, menurut Idham, jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku patut dan layak untuk diemban oleh anak daerah.
“Pansel, utamanya Menag Yaqut patut memberi kans atau memprioritaskan anak daerah Maluku untuk meniti karir di dunia birokrasi Indonesia. Khusus jabatan Kakanwil Kemenag Maluku, pak Menag kiranya dapat memberi kepercayaan bagi anak daerah untuk mengemban jabatan Kakanwil Kemenag Maluku,” pinta Idham.
Alasan dirinya mendukung anak daerah menjadi Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, karena [anak daerah] dianggap sangat memahami kondisi, karakter serta budaya masyarakat di wilayah provinsi seribu pulau tersebut.
Saat mengelola Kanwil Kemenag Maluku, kata dia, anak daerah dapat menjalankan tugas-tugas negara di daerah bekas konflik horizontal itu dengan mudah alias tidak sulit.
Sebab, lanjut dia, anak daerah Maluku telah memahami betul pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan saat menjalankan tugas di daerahnya sendiri.
Idham menilai, lima anak daerah Maluku yang saat ini ikut seleksi, rata-rata memiliki skill/kemampuan serta punya kecerdasan intelektual untuk menjadi Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Tentunya, lanjut dia, seleksi jabatan tinggi pratama ini harus transparan, sportif dan adil untuk menentukan figure yang terbaik.
“Hemat saya, anak daerah Maluku patut diberi peran untuk meniti karir di dunia birokrasi level jabatan Kepala Kanwil Kemenag Maluku. karena itu Pak Menag patut memperhitungkan anak daerah Maluku,” pungkas Idham Sangadji. (BB)
Editor : Samad Vanath Sallatalohy