Bukan tanpa sebab Celtic mendemonstrasikan rasa cinta mereka akan kasus Palestina, sejarah berdarah-darah catatan klubnya yang dikenal sebagaia kaum republiken seteru Rangers klub sekotanya, bisa jadi ini menjadi pemicu rasa solidaritas sebagai kaum yang termarginalkan.

Sebagai olahraga yang paling banyak digemari masyarakat di seluruh dunia, sepak bola seakan  mendapat tempat utama sebagai ruang rindu dibanding cabang olahraga lainnya dalam mengekspresikan uneg-uneg bahkan jati diri.

Untuk menjadi pesan keseluruh dunia, aksi-aksi yang ditunjukan para supporter yang murni ini kini mewabah seiring dengan berlarutnya persoalan di Palestina dan kasus-kasus kemanusiaan lainnya, dan Indonesia pun tak luput oleh aksi serupa, seperti aksi bobotoh Persib terhadap kasus Rohingya hingga berbuntut sanksi.

Kenyataan ini bukan tanpa sebab Mengutip Christian Bromberger, sepak bola menggambarkan relasi sosial manusia.  Dalam sepak bola, dapat ditemukan semua perasaan manusia; bahagia, menderita, benci, cemas, kepuasan dan ketidakadilan, bahkan, bahagia dan tragedi dapat berubah dengan cepat dan tiba-tiba. Inilah mengapa orang menyukai sepak bola. (Bainvel: 2005).

Singgungan antar politik dan sepakbola bisa menerpa siapa saja dan dimana saja bukan hanya dalam bentuk komunal bernama supporter, jika itu menyangkut idelisme dan nasionalisme seseorang, seperti yang dialami Gerard Pique yang menjadi bahan bullyan atas sikap politiknya dengan masyarakat Spanyol yang anti kemerdekan Catalunya.

Seperti dikuti prezky Adityawanto dari FourFourTwo, Pique berujar “Politik menyebalkan, tetapi mengapa saya tidak bisa mengekspresikan diri saya?” katanya saat membeladiri atas sikapnya yang secara terbuka mendukung pengambilan suara referendum, “Saya mengerti mereka (para pemain) yang tidak ingin mengatakan apa-apa. Kami adalah pesepakbola, tapi kami juga orang-orang biasa. mengapa seorang jurnalis atau seorang mekanik bisa mengekspresikan diri mereka, tetapi pesepakbola tidak boleh?”

Natakusumah (2009) menyatakan bahwa saat pertama kali sepak bola modern digagas dan kemudian disebarluaskan oleh orang Inggris ke segala penjuru dunia, mungkin tak ada yang mengira kalau suatu saat nanti sepak bola akan menjadi sebuah kekuatan maha dahsyat yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan di dunia ini.

Sepak bola mungkin hanya sebuah permainan, namun efek dari permainan tersebut telah jauh merasuk ke bidang-bidang lain seperti sosial keagamaan, teknologi informasi, hiburan, politik, dan bahkan ekonomi.

Kepopuleran sepak bola bukan hanya mempopulerkan para pemainnya, bahkan kepopuleran sang pemain bisa melebihi presiden di negaranya tapi efek yang ditimbulkan mempengaruhi banyak aspek  bukanlah persolaan yang tidak bisa dianggap sepele.

Apakah karena sepakbola menunjukan rasa solidaritas antara pemain, pembagian tugas dengan strategi kerja sama secara  kolektif dan bukan karya individu semata, hingga sepakbola dianggap sebagai simbol harapan publik, Wallahu Alam (***)