Setahun Lebih Petani SBT Produksi 40 Ton Bawang Merah
"Acara seperti ini jarang dilakukan, hari ini satu hal yang berbeda. Oleh karena itu, Kami dari Dinas Pertanian sangat merespon sekali kegiatan ini," ungkap Surahman.
Dia menjelaskan, bawang dan cabe sebagai salah satu komuditi strategis politik yang ikut mempengaru inflasi. Bahkan lanjut dia, pada 2021 ini Kementerian Pertanian telah mencanangkan program kampung cabe dan kampung bawang.
Untuk itu kata dia, Dinas Pertanian SBT menargetkan kedepannya akan menjadikan Desa Rukun Jaya sebagai pilot project kampung bawang di Kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu.
"Jadi bicara bawang di SBT itu hanya ingat di Rukun Jaya, selaku Kabid Hortikultura akan melakukan hal ini cuman harus memenuhi mekanismenya melalui kelompok," terangnya.
Lewat program kampung bawang tersebut, dia menandaskan Dinas Pertanian SBT sudah mendistribusikan Sarana Produksi (Saprodi) berupa benih, mulsa, pukuk NPK dan pupuk organik cair ke Desa Englas, Desa Bula, Desa Fatolo dan Desa Jakarta Baru dengan luas lahan sekitar 3 hektar.
Ia berjanji, pada 2022 mendatang jika ada program bawang dari Kementerian Pertanian melalui Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pihaknya akan memprioritas petani bawang di Desa Rukun Jaya.
"Kalau ada program dari kementerian tentang bawang baik APBN maupun APBD 1, saya prioritaskan untuk kelompok ini (Trisara)," tutupnya.
Hadir dalam kegiatan Kabid PSP Asis Rumadaul, Pejabat Desa Silohan Bahrum Gani, sejumlah staf Dinas Pertanian SBT, Penyuluh Pertanian, Kelompok Tani dan warga setempat (*)
Pewarta : Azis Zubaedi