WHO : Eropa Menjadi Episentrum Pandemi Covid-19
BERITABETA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada kebangkitan yang mengkhawatirkan seraya mengatakan "sekali lagi Eropa menjadi episentrum pandemi".
WHO Eropa, yang mencakup 53 negara Eropa dan Asia Tengah mengatakan Covid-19 meningkat 55% dalam empat minggu terakhir. Bahkan angka kematian baru akan mencapai 500.000 di Februari 2022.
Bukan cuma Inggris dan Rusia yang memang kasusnya meledak sejak Oktober, kasus di negara-negara lainnya yang awalnya rendah juga naik. WHO bahkan mengatakan kecepatan (penularan Covid-19) saat ini di 53 negara sangat memperihatinkan.
Jerman misalnya, mengalami kenaikan parah adalah Jerman. Infeksi Covid-19 Negeri Panser bahkan memecahkan rekor yang dibuat Desember 2020.
Badan pengendalian penyakit di Jerman, Institut Robert Koch (RKI), melaporkan 33.949 kasus baru dalam satu hari, Kamis (4/11/2021). Data ini terbit sehari setelah Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan bahwa Jerman sedang hidup dengan pandemic di mana banyak orang belum divaksin dan aka nada gelombang ke-4 virus dengan "kekuatan maksimal".
Belanda juga mengalami kenaikan kasus Covid-19. Negara ini mencatat 10.214 kasus kemarin, rekor tertinggi sepanjang 2021 setelah kenaikan Desember 2022.
Negeri itu juga mencatat 19 kematian baru, yang membuat korban meninggal terkait Covid-19 menjadi 11.419. Kasus aktif tercatat 56.746.
Direktur Darurat WHO Mike Ryan membeberkan biang keladinya. Menurutnya beberapa negara Eropa memiliki cakupan vaksinasi yang kurang optimal meskipun tersedia banyak dosis.
"Ini adalah peringatan bagi dunia untuk melihat apa yang terjadi di Eropa meskipun tersedia (banyak) vaksinasi," kata Ryan dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, Sabtu (6/11/2021).
Sementara Direktur Regional WHO untuk Eropa Dr Hans Kluge mengatakan vaksinasi belum maksimal diperparah dengan pelonggaran pembatasan sosial yang sudah dilakukan. Selain itu mutasi baru varian Delta juga sebab lainnya.
Kampanye vaksin di Eropa sangat lambat termasuk booster. Awal musim dingin juga jadi biang keladi lain, di mana virus lebih mudah menyebar ke banyak orang yang berkumpul di dalam ruangan.
Pekan lalu, WHO mencatat ada 1,8 juta kasus baru dan 24.000 kematian yang dilaporkan. Kasus meningkat 6% dan kematian naik 12%, jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
"Wilayah ini menyumbang 59% dari semua kasus secara global dan 48% kematian yang dilaporkan minggu lalu," katanya lagi (*)
Editor : Redaksi